Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Freelancer dengan Pendapatan Tak Tetap, Bagaimana Cara Investasi?

Kompas.com - 19/12/2018, 10:06 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjadi seorang freelancer atau pekerja lepas belakangan menjadi pilihan bagi mereka yang tak ingin terikat kontrak pekerjaan.

Namun, dengan berbagai kebebasannya, tentu banyak risiko yang harus dihadapi oleh para pekerja lepas, salah satunya soal pendapatan. Umumnya, para pekerja lepas tidak memiliki pendapatan tetap.

Lalu, masih bisakah para pekerja ini bisa melakukan investasi secara teratur setiap bulannya?

Founder Finansialku sekaligus Perencana Keuangan Melvin Mumpuni menjelaskan, seharusnya para pekerja lepas setiap bulan memiliki target pemasukan. Sehingga, alih-alih beralasan tidak melakukan investasi teratur lantaran pendapatan yang diterima berbeda di setiap bulannya, Melvin menjelaskan, para pekerja freelance harus membuat perencanaan tahunan yang terukur layaknya pelaku bisnis.

"Sebenarnya cara mainnya kayak orang bisnis. Dia bikin planning penjualan dan setahunnya berapa, kemudian minimum penjualan seperti apa," ujar Malvin di Jakarta, Selasa (18/12/2018).

Baca juga: Fenomena Pekerja Freelance Tak Sesuai Jurusan Kuliah Sudah Lama Marak

Dengan pendapatan yang terencana, serta pengeluaran yang terukur, berinvestasi pun menjadi hal yang tak mungkin bagi para pekerja freelance. Malvin menjelaskan, seorang pekerja lepas harus berupaya sekuat tenaga untuk bisa mencapai target tersebut sehingga bisa menutupi pengeluarannya.

"Freelance itu kalau menurut saya bukan berarti ada alasan untuk mendapatkan pendapatan. Kalau saya freelance yang akan saya lakukan adalah untuk menentukan target pemasukan saya setiap bulan," ujar dia.

Seperti Dimas (24), fotografer freelance sekaligus mahasiswa arsitektur di salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta, mengaku dirinya menargetkan bisa mendapatkan pendapatan Rp 2 juta per bulan. Namun, dia juga kerap mendapatkan hasil pendapatan melampaui target hingga Rp 4 juta per bulan.

Baca juga: Pekerjaan Freelance Jadi Solusi Keterbatasan Lapangan Kerja

Sebab, selalin menekuni fotografi, Dimas juga melakukan bisnis penjualan suvenir atau pernak-pernik untuk pernikahan juga freelance designer.

"Bisnis itu paling gede sih, dari Rp 1 juta sampai Rp 3 juta per bulannya," jelas Dimas.

Untuk pengelolaan, Dimas menjelaskan, dirinya slelau menyisihkan di depan untuk kebutuhan keluarga seperti biaya internet, listrik, BPJS, serta uang untuk orang tua.

"Baru sisanya ditabung sama jajan," jelas dia.

Baca juga: Bagaimana Mengatur Keuangan Pekerja Freelance?

Selain itu, Adipati (27), seorang ilustrator freelance di Jakarta pun memiliki target tersendiri untuk pendapatannya setiap bulan. Untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari, Adipati menargetkan bisa memiliki pendapatan Rp 10 juta per bulannya.

Dalam pengelolaan, dia selalu menyisihkan terlebih dahulu uang untuk disimpan, sementara sisanya untuk dibelanjakan.

"Tapi jujur pengelolaan ini belum maksimal. Masih banyak yang harus dibenahi," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com