JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan resmi menyerahkan pengelolaan Bandara Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya, Kalimantan Tengah ke Angkasa Pura II.
AP II akan mengelola bandara tersebut dengan masa konsesi selama 30 tahun. Pola kerjasama yang dilakukan untuk Bandara Palangkaraya adalah Kerja Sama Pemanfaatan (KSP).
"Tujuan kerja sama ini guna meningkatkan pelayanan kepada pelanggan dan profesionalitas pengelolaan Bandara Tjilik Riwut. Dengan kerja sama ini kami berharap dapat meningkatkan perekonomian daerah dan nasional," ujar Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Polana B Pramesti di Jakarta, Rabu (19/12/2018).
Polana menjelaskan, total aset di Badara Palangkaraya senilai Rp 3,68 triliun. Aset tersebut meliputi lahan, bangunan dan peralatan lainnya.
Baca juga: Dua Dari 13 Bandara Angkasa Pura I Masih Merugi
"Total aset Rp 3,68 triliun, dalam bentuk tanah dengan luas 388 hektar, peralatan dan mesin berjumlah 3.104 unit, gedung dan bangunan 81 unit, jalan irigasi serta jaringan 74 unit, aset tetap 9 unit, aset tak terwujud 5 unit," kata Polana.
Polana menambahkan, pemerintah nantinya akan menerima Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari kerja sama ini.
"Berdasarkan hasil kajian potensi penerimaan negara berupa kontribusi tetap minimal 0,25 persen dari nilai wajar barang milik negara (BMN) berupa komplek bandara dengan kenaikan 4,95 persen tiap tahunnya. Pembagian untung 3,7 persen per tahun apabila sudah mendapat keuntungan," ucap dia.
Sementara itu, Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin menyambut baik serah terima pengelolaan bandara Palangkaraya ke pihaknya. Menurut dia, hal ini baru pertama kali terjadi di perusahaanya.
"Kerja sama BMN ini saya rasa disamping jadi hal yang pertama kali, ini juga jadi hal baru di transportasi udara. Ke depannya enggak ada lagi PMN, skema KSP jadi opsi," kata Awal.
Awal yakin perseroannya bisa meningkatkan pelayanan dan kapasitas di bandara itu. Saat ini, AP II telah membangun terminal penumpang baru di bandara tersebut.
Bandara Palangkaraya sendiri memiliki landasan pacu seluas 2.500x45 meter persegi. Rencananya landasan pacu itu akan diperluas hingga 3.000 meter.
Pembangunan terminal baru dengan luas 29.144 meter juga tengah dilakukan. Saat ini terminal yang beroperasi baru seluas 3.865 meter
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.