Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
AM Lilik Agung
Trainer bisnis

Mitra Pengelola GALERIHC, lembaga pengembangan SDM. Beralamat di lilik@galerihc.com.

Pekerjaan di Masa Depan: Apa yang Dimiliki Manusia dan Tidak Dimiliki Robot Digtal?

Kompas.com - 20/12/2018, 06:03 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini


MEDIA berpengaruh dari Inggris, Daily Mail edisi online  mengeluarkan daftar tentang dua puluh jenis pekerjaan hari ini yang terancam akan hilang pada masa depan. 

Jenis pekerjaan yang akan hilang tersebut diantaranya adalah telemarketing, teller, penafsir asuransi, klerek untuk berbagai industri, loan officer, hingga petugas data entry.

Sementara jenis pekerjaan baru yang muncul diantaranya desainer 3D printer, koordinator drone, operasi (kedokteran) jauh jauh, hingga data scientist yang sekarang sudah ramai dicari orang.

Ramalan ini bukan tanpa dasar, namun memang demikian adanya. Era bernama industri 4.0 menyebabkan terjadi pengartian ulang terhadap pekerjaan.

Banyak pekerjaan konvensional yang lenyap. Pada sisi lain muncul jenis-jenis pekerjaan baru yang sama sekali belum pernah ada pada dunia kerja.

Setiap revolusi industri selalu menimbulkan perubahan signifikan (disrupsi). Disrupsi pada industri 4.0 akan memporak-porandakan hampir semua pranata.

Risalah yang dikeluarkan oleh Forum Ekonomi Dunia 2016 menyebutkan ada lima akibat utama (dampak) dari revolusi industri 4.0 yaitu pada ranah ekonomi, bisnis, sosial, individual dan negara. (Aloysius Budi, 2018).

Dampak ekonomi diperlihatkan dari pertumbuhan ekonomi yang terjadi lebih cepat, pekerjaan yang mengalami perubahan jenis dan munculnya ketrampilan-ketrampilan baru yang bahkan sebelumnya tidak ada.

Dari ranah bisnis dampak yang terjadi adalah harapan konsumen yang semakin beraneka ragam, kolaborasi antar pelaku bisnis yang semakin intensif dan terciptanya model-model bisnis baru.

Munculnya pekerjaan-pekerjaan baru ini berbanding lurus dengan disrupsi yang terjadi pada dunia kerja. Ada tiga yang utama.

Pertama, berdampak pada jenis pekerjaan (jobs impact). Skenario yang muncul dan hari ini sudah terjadi adalah beberapa jenis pekerjaan akan hilang seperti sudah disebut diatas. Beberapa jenis pekerjaan akan melakukan penggabungan.

Contohnya yang sekarang marak terjadi adalah penggabungan antara lembaga keuangan dengan teknologi digital sehingga muncul jenis pekerjaan baru gabungan antara teller, administrasi dan pemasaran dalam satu platform. Atau muncul jenis pekerjaan baru yang sebelumnya tidak ada seperti youtuber atau instagramer.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com