Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rudiyanto
Direktur Panin Asset Management

Direktur Panin Asset Management salah satu perusahaan Manajer Investasi pengelola reksa dana terkemuka di Indonesia.
Wakil Ketua I Perkumpulan Wakil Manajer Investasi Indonesia periode 2019 - 2022 dan Wakil Ketua II Asosiasi Manajer Investasi Indonesia Periode 2021 - 2023.
Asesor di Lembaga Sertifikasi Profesi Pasar Modal Indonesia (LSPPMI) untuk izin WMI dan WAPERD.
Penulis buku Reksa Dana dan Obligasi yang diterbitkan Gramedia Elexmedia.
Tulisan merupakan pendapat pribadi

Bagaimana Dampak Perlambatan Ekonomi AS Terhadap Investasi Reksa Dana?

Kompas.com - 20/12/2018, 11:53 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

 

Investasi Saham

Bagaimana dengan saham? Katakanlah ternyata harga saham AS mengalami pertumbuhan negatif pada tahun 2019, apakah juga akan berdampak negatif terhadap harga saham Indonesia seperti tahun 2008?

Investasi saham atau reksa dana saham merupakan investasi yang karakternya high risk high return. Selain itu, penyebab naik turunnya terkadang bukan hanya satu faktor tapi berbagai faktor baik berasal dari domestik ataupun luar negeri.

Pertanyaannya, apakah naik turunnya harga saham di AS berdampak besar terhadap saham Indonesia. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, dilakukan penelitian untuk mengukur seberapa kuat korelasi antara Saham AS dengan Saham Indonesia.

Jika korelasinya kuat, maka bisa jadi kalau saham AS turun maka saham Indonesia juga akan turun. Sebaliknya jika korelasinya lemah, maka mau saham AS naik atau turun, tidak perlu terlalu dipikirkan karena efeknya kecil terhadap Indonesia.

Secara statistik, angka korelasi dinyatakan dalam angka antara -1 s/d 1. Jika angkanya lebih besar dari 0.5, maka artinya korelasi kuat. Jika angkanya di bawah 0.5 berarti korelasinya lemah.

Angka positif dan negatif menyatakan sifatnya. Jika angkanya positif, berarti saham AS dan Indonesia kalau naik itu sama-sama naik dan turun sama-sama turun. Jika angkanya negatif, berarti kalau saham AS naik, maka saham Indonesia bisa turun.

Penelitian menggunakan data IHSG dan S&P 500 dari tahun 2001 sampai Desember 2018. Angka korelasi dihitung per tahun menggunakan data return bulanan. Hasilnya adalah sebagai berikut:

IHSG dan S&P 500 – Return dan Korelasi 2001 - 2018

Tahun IHSG S&P 500 Korelasi Keterangan

Tahun

IHSG

S&P 500

Korelasi

Keterangan

2001

-5.83%

-13.04%

0.26

Lemah dan Positif

2002

8.39%

-23.37%

-0.02

Lemah dan Negatif

2003

62.82%

26.38%

0.63

Kuat dan Positif

2004

44.56%

8.99%

0.29

Lemah dan Positif

2005

16.24%

3.00%

0.48

Lemah dan Positif

2006

55.30%

13.62%

0.79

Kuat dan Positif

2007

52.08%

3.53%

0.20

Lemah dan Positif

2008

-50.64%

-38.49%

0.68

Kuat dan Positif

2009

86.98%

23.45%

0.80

Kuat dan Positif

2010

46.13%

12.78%

0.68

Kuat dan Positif

2011

3.20%

0.00%

0.56

Kuat dan Positif

2012

12.94%

13.41%

0.72

Kuat dan Positif

2013

-0.98%

29.60%

0.50

Kuat dan Positif

2014

22.29%

11.39%

-0.20

Lemah dan Negatif

2015

-12.13%

-0.73%

0.56

Kuat dan Positif

2016

15.32%

9.54%

-0.08

Lemah dan Negatif

2017

19.99%

19.42%

-0.33

Lemah dan Negatif

2018*

-4.31%

-4.77%

0.49

Lemah dan Positif

*Hingga 18 Desember 2018

Sumber : Yahoo Finance, diolah

Dari tabel di atas bisa dilihat bahwa return antara IHSG dan S&P 500 terkadang beriringan terkadang juga tidak.

Memang pada beberapa kesempatan sama-sama turun, tapi juga pernah salah satu naik dan salah satu turun.

Kemudian berdasarkan analisa korelasi, bisa dilihat bahwa korelasi antara IHSG dan S&P 500 tidak konsisten. Kadang kuat dan kadang lemah. Kemudian bisa dari negatif pindah jadi positif dan sebaliknya.

Berdasarkan tabel di atas, maka naik turunnya harga saham di AS yang direpresentasikan oleh S&P 500 tidak perlu dikhawatirkan akan berdampak pada saham Indonesia karena sifatnya tidak konsisten.

Kalaupun kebetulan saham Indonesia turun bersamaan, bisa saja itu disebabkan karena faktor lainnya yang waktunya bersamaan.

Secara fundamental, pendapatan dan laba bersih perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tetap tumbuh di 2018 dan diperkirakan masih tumbuh di 2019. Dengan IHSG yang terkoreksi sehingga valuasi menjadi semakin murah dan dana asing yang mulai melirik kembali negara berkembang seperti Indonesia, peluang terjadinya rebound harga sangat mungkin terjadi di 2019.

Demikian artikel ini, semoga bermanfaat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Konflik Iran Israel Memanas, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran Israel Memanas, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com