JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah peserta family gathering PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Barat yang menjadi korban tewas akibat bencana tsunami yang menerjang pantai Tanjung Lesung, Banteng bertambah.
Hingga pukul 11.00 WIB, jumlah peserta family gathering PLN yang meninggal dunia sebagai 14 orang. Hal itu diungkapkan oleh Executive Vice President Corporate Communication and CSR PLN I Made Suprateka.
"Hingga saat ini PLN masih terus melakukan upaya evakuasi, pendataan serta pencarian peserta family gathering dari Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Barat yang menjadi korban bencana Tsunami di Tanjung Lesung," ujarnya, Jakarta, Minggu (23/12/2018).
Baca juga: Tsunami Banten, 7 dari 256 Peserta Family Gathering PLN Meninggal Dunia
Sementara itu, korban selamat termasuk korban luka berat sebanyak 157 orang. Adapun peserta yang belum ditemukan mencapai 89 orang.
Made menyebutkan, total peserta family gathering PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Barat sebanyak 260 orang. Para peserta yakni pegawai PLN dan keluarga pegawai.
"Kami masih terus mendata dan melakukan upaya pencarian korban, kami mohon doanya agar seluruh korban bisa segera ditemukan dalam kondisi selamat," kata dia.
Sebelumnya acara family gathering PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Barat digelar di Pantai Tanjung Lesung, Banten, Sabtu malam.
Acara family gathering tersebut juga menghadirkan sejumlah pengisi acara, salah satunya yakni grup band Seventeen, yang turut menjadi korban terjangan tsunami.
BMKG memperkirakan gelombang tsunami terjadi longsoran laut akibat erupsi Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda.