Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-tsunami Selat Sunda, ESDM Pastikan Pasokan Listrik dan BBM Aman

Kompas.com - 24/12/2018, 07:49 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan pasca terjadinya tsunami di Selat Sunda, pasokan bahan bakar minyak (BBM) dan listrik masih dapat berjalan dengan normal.

Selain mengirimkan Emergency Response Team (ERT) ke lokasi bencana, Kementerian ESDM juga menugaskan Tim PT PLN (Persero) dan PT Pertamina (Persero) untuk memastikan ketersedian listrik dan BBM bagi masyarakat di lokasi bencana.

"Pasca terjadinya erupsi Krakatau dan adanya pasang surut air laut malam tadi, seluruh fasilitas BBM dan elpiji di wilayah Marketing Operation Region II Sumbagsel khususnya di wilayah Lampung yakni Terminal BBM dan Depot LPG di Panjang, dipastikan dalam kondisi aman," kata Region Manager Communication dan CSR Pertamina Sumbagsel, Rifky Rakhman Yusuf, seperti dilansir Antara, Minggu (23/12/2018).

Dia menyebutkan, penyaluran BBM dan elpiji bagi masyarakat, tetap berjalan seperti biasanya. Jika memang ada wilayah dan jalur yang terdampak, Pertamina akan menyiapkan dan menggunakan jalur alternatif yang ada.

Baca juga: 4 Kemungkinan Penyebab Tsunami di Selat Sunda Menurut Vulkanolog ITB

"Pagi ini penyaluran BBM dan elpiji dari TBBM dan Depot LPG Panjang dilakukan seperti biasanya, tidak ada penyesuaian. Karenanya kami harapkan masyarakat tidak perlu khawatir, kami akan memastikan kebutuhan energi tetap tersalurkan," tambah Rifky.

Untuk SPBU sendiri, saat ini tercatat ada empat SPBU yang berlokasi di daerah yang berpotensi terdampak tsunami. Saat ini, SPBU tersebut dalam kondisi aman dan tidak terdapat kerusakan, untuk memastikan kualitas, tanki juga sudah dilakukan pengecekan agar tidak ada BBM yang tercampur air.

Khusus elpiji, seluruh agen dan pangkalan di jalur distribusi juga terus dilakukan pengecekan hingga pagi ini. Laporan sementara mengatakan tidak ada agen dan pangkalan yang terdampak sehingga penyaluran LPG diupayakan tetap beroperasi dengan normal.

Sementara untuk pasokan listrik, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) memastikan pasokan listrik di wilayah yang terkena bencana tsunami di Pandeglang, Serang, Lampung Selatan masih aman.

Meski mengalami kerusakan sarana penyaluran listrik untuk masyarakat akibat bencana ini namun PT PLN (Persero) menjamin, pasokan listrik selama pemulihan daerah yang terkena dampak bencana tetap aman.

"Listrik memang baru bisa beroperasi normal dalam satu dua hari ke depan," ujar Kepala Komunikasi Korporat PLN I Made Suprateka.

Terpenting pasokan listrik tidak masalah, karena listrik ini tersistem Jawa-Bali. Pembangkit juga tidak ada yang kena. PLN juga akan menjamin pasokan listrik untuk kawasan industri di wilayah Cilegon tetap aman, meskipun tsunami yang terjadi di Selat Sunda telah membuat ratusan gardu listrik padam, dan puluhan tiang roboh.

Berdasarkan laporan Tim PLN dilapangan, bencana pasangnya air laut ke permukaan tersebut telah berdampak pada aset yang dimiliki PLN seperti 102 gardu rusak dan padam, dan 41 tiang listrik rusak baik patah maupun roboh.

"Pasokan ke industri ke Cilegon, Jawa, dan Bali Insya Allah masih jalan ke depan. Jika ada gangguan pada pembangkit bisa digantikan pembangkit lainnya," kata Made.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com