SUKABUMI, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno meresmikan BUMN shop di Desa Sukajaya, Kecamatan/Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (22/12/2018).
BUMN shop di Sukabumi ini merupakan yang pertama di Indonesia yang digerakkan oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Terus Jaya Sehati di desa setempat.
“Pembentukan BUMNShop ini merupakan komitmen kami dalam mendorong BUMN untuk mendukung pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa," ungkap Rini kepada wartawan usai peresmian.
Dia menjelaskan, pembentukan BUMN Shop ini merupakan kolaborasi BUMN dengan BUMDes dalam rangka memajukan perekonomian masyarakat.
Baca juga: Menteri Rini Bantah Utang BUMN Tembus Rp 5.000 Triliun
"Tujuannya, bagaimana dana desa ini tetap berputar di desa, tidak kembali lagi ke kota. Sehingga bisa efektif mendorong perekonomian desa dan mensejahterakan masyarakat desa," ujar Rini.
Saat ini, lanjut dia sudah ada 15 BUMN Shop beroperasi di Sukabumi. Kementerian BUMN menargetkan sebanyak 176 outlet BUMN Shop di Sukabumi sampai dengan Januari 2019.
Sementara kata dia, di Jawa Barat rencananya akan ada 500 BUMN Shop yang hadir di setiap desa dan ditargetkan bisa tercapai pada Maret 2019.
"BUMN Shop di Desa Sukajaya adalah salah satu dari 15 outlet yang paling awal dirintis di Sukabumi. Dikelola langsung oleh BUMDes Terus Jaya Sehati, dengan dukungan Bank BNI," tuturnya.
Rini menyebutkan, Program BUMN Shop merupakan inisiasi bersama antara Kementerian BUMN dengan Kementerian Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi.
"BUMN Shop ini di setiap desa dalam operasionalnya bersinergi dengan BUMDes sebagai motor penggeraknya," kata dia.
Dalam pelaksanaan Program BUMN Shop ini, Kementerian BUMN berkolaborasi dengan tujuh perusahaan negara . Ketujuh BUMN dimaksud yakni Bank BNI, Pertamina, Pupuk Indonesia, PPI, Kimia Farma, Bulog, dan Telkom.
"BUMN Shop adalah layanan one stop service di desa dengan layanan antara lain layanan perbankan, sembako dan produk UMKM, obat-obatan, kebutuhan pulsa dan internet, penyediaan produk BBM dan LPG, hingga kebutuhan pupuk," ucap Rini
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.