Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengelola: 30 Persen Bangun di Tanjung Lesung Rusak Akibat Tsunami

Kompas.com - 24/12/2018, 16:38 WIB
Murti Ali Lingga,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekitar 30 persen bangunan di kawasan wisata Tanjung Lesung, Banten, mengalami kerusakan akibat diterjang tsunami dan gelombang besar pada Sabtu (22/12/2018) malam.

Selain bangunan, kejadian ini juga merenggut ratusan korban jiwa yang didominasi para wisatawan.

"Itu gedungnya kurang lebih 30 persen yang rusak, sedangkan 70 persen sisanya tinggal dibersihkan dan bisa diperbaiki lagi," kata Chairman Jababeka Group, Setyono Djuandi Darmono kepada wartawan di Jakarta, Senin (24/12/2018).

Darmono menjelaskan persentase kerusakan tersebut masih berdasarkan patauan atau amatan secara fisik. Ini belum berdasarkan hasil kajian maupun pendalaman lebih jauh.

"Tapi itu baru pandangan mata, belum hitung secara detail," ujarnya.

Dia menambahkan, di dalam kawasan wisata Tanjung Lesung tersebut total terdapat sebanyak lima hotel. Baik ukuran besar dan kecil. Bangunan-bangunan ini terdampak gelombang yang menimbulkan kerusakan di sejumlah bagian.

"Total (jumlah) kamar antara 250," sebutnya.

Kerusakan yang ditimbulkan tsunami tersebut membutuhkan ratusan miliar rupiah untuk membangun kembali infrastruktur di kawasan wisata Tanjung Lesung.

Jababeka selaku pengelola memperkirankan butuh sekir Rp 150 miliar agar bisa seperti semula.

"Kalau dibangun gedung-gedung itu semua perlu (dana) barangkali Rp 150 miliar. Kurang lebih lah, kalau mau dibangun ulang kembali semuanya," tuturnya.

Diketahui, tsunami dan gelombang tinggi menerjang kawasan Selat Sunda, Banten dan Tanjung Lesung terjadi pada Sabtu (22/12/2018) malam. Peristiwa ini telah menimbulkan korban jiwa dan kerusakan sejumlah bangunan maupun infrastruktur.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa gelombang yang menerjang sejumlah wilayah sekitar Selat Sunda itu merupakan tsunami.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Proyek Perluasan Stasiun Tanah Abang Mulai Dibangun Mei 2024

Proyek Perluasan Stasiun Tanah Abang Mulai Dibangun Mei 2024

Whats New
Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Whats New
Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Work Smart
Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Whats New
KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

BrandzView
Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Whats New
Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Whats New
Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Whats New
HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

Whats New
Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Whats New
BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

Whats New
Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Whats New
Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Whats New
Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Whats New
Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com