Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Multifinance Beri Keringanan untuk Nasabah yang Terdampak Bencana

Kompas.com - 27/12/2018, 06:00 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Industri multifinance menerapkan relaksasi bagi nasabah yang terkena bencana, seperti gempa dan tsunami yang terjadi di Lombok, Palu dan Selat Sunda.

Melalui kebijakan khusus tersebut, nasabah yang terkena bencana diberikan kemudahan kepada debitur untuk melunasi kredit, berupa rescheduling pembayaran angsuran, penyesuaian biaya administratif dan penyesuaian denda akibat keterlambatan pembayaran angsuran.

Seperti yang dilakukan PT BCA Finance, perusahaan multifinance ini menerapkan rescheduling pembayaran angsuran kepada debitur perusahaan.

Mengutip Kontan.co.id, Kamis (27/12/2018), Direktur BCA Finance Roni Haslim mengatakan pihaknya menawarkan penundaan pembayaran angsuran selama 12 bulan khusus untuk nasabah yang terkena dampak di Lombok.

"Sedangkan untuk Palu penundaan pembayaran angsuran bisa sampai 24 bulan," kata Roni, Rabu (26/12/2018).

Menurutnya, nasabah BCA Finance yang mendapat perlakuan khusus di Lombok tidak sebanyak di Palu. Karena dampak bencana di Palu lumayan besar. Meski demikian, pemberlakuan khusus ini tidak memberikan dampak signifikan bagi bisnis maupun tingkat kredit masalah (NPL) perusahaan.

Untuk penjadwalan ulang angsuran di Palu, ada sekitar 850 nasabah dengan total utang Rp 78 miliar. Sedangkan di Lombok hanya ada 275 nasabah dengan nilai utang Rp 25,5 miliar.

Sementara untuk kebijakan perlakuan khusus di gempa yang terjadi di Selat Sunda belum didata. Tapi diperkirakan jumlah nasabah yang mendapatkan perlakuan khusus di sana tidak sebanyak di Palu dan Lombok.

PT Mandiri Tunas Finance atau MTF juga memberi pemberlauan khusus, baik rescheduling pembayaran angsuran, penyesuaian biaya administratif dan penyesuaian denda akibat keterlambatan pembayaran angsuran.

"Sesuai imbauan OJK untuk mempunyai kebijakan khusus untuk restrukturisasi kredit, yang disesuaikan dengan keyakinan dan kemampuan keuangan perusahaan," kata Direktur Keuangan MTF Armendra.

Menurutnya, relaksasi pembayaran tersebut diserahkan berdasarkan kemampuan nasabah dan sampai saat ini perusahaan masih menerapkan. Terlebih, kemampuan perusahaan pembiayaan berbeda-beda.

"Untuk data nasabahnya masih harus diinvestigasi ke lapangan dan terus monitor. Justru dengan rescheduling NPL jadi tertunda tapi memberi kesempatan nasabah untuk membayar," ungkapnya.

Hal serupa juga dilakukan PT Adira Dinamika Multifinance Tbk atau Adira Finance. Direktur Keuangan Adira Finance I Dewa Made Susila mengatakan relaksasi mengikuti himbauan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Adira Finance memberikan perlakuan khusus bagi nasabah yang terdampak seperti rescheduling pembayaran angsuran, penghapusan denda atas keterlambatan pembayaran denda atas keterlambatan pembayaran yg diakibatkan oleh bencana ini," pungkasnya.

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Multifinance beri keringanan bagi nasabah yang terdampak bencana

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com