Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Dugaan Penyebab Longsornya Gunung Anak Krakatau

Kompas.com - 27/12/2018, 17:16 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) belum mengetahui secara pasti penyebab Gunung Anak Krakatau longsor hingga menyebabkan tsunami di Selat Sunda.

Sekretaris Badan Geologi Antonius Ratdomopurbo menyebut, longsornya Gunung Anak Krakatau seluas 64 hektar itu karena sejumlah faktor. Salah satu faktornya adalah cuaca.

“(Penyebabnya) gabungan dari berbagai faktor, ada faktor getaran, faktor hujan, mungkin ada (faktor) tektonik yang kita enggak kerasa,” ujar pria yang kerap disapa Purbo itu di Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (27/12/2018).

Purbo mengaku belum bisa memastikan apakah akan ada longsor susulan atau tidak. Sebab, saat longsor pertama kali pun pihaknya tak bisa memprediksinya.

Baca juga: Aktivitas Bandara Belum Terganggu Imbas Erupsi Gunung Anak Krakatau

“Tidak ada, karena gunungnya sedang meletus. Sinyal DB-nya lagi besar. Sinyalnya itu besar letusan erupsinya lebih besar dari sinyal longsor. Jadi ketutupan sama sinyal letusan itu,” kata Purbo.

Sebelumnya, tsunami melanda pantai di sekitar Selat Sunda, Sabtu (22/12/2018) malam. Tsunami tersebut dipicu oleh longsoran bawah laut dan erupsi Gunung Anak Krakatau.

Data sementara BNPB hingga Rabu (26/12/2018) pukul 13.00 WIB, sebanyak 430 orang meninggal dunia karena kejadian ini. Sementara kerugian ekonomi masih dalam pendataan.

Selain korban meninggal, tercatat 1.495 orang luka-luka, 159 orang hilang. BNPB juga mencatat, ada 21.991 orang yang mengungsi di sejumlah daerah.

Jumlah ini masih sangat mungkin bertambah seiring dengan proses evakuasi yang masih terus dilakukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com