Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khawatir Perlambatan Ekonomi Global, Harga Minyak Mentah Merosot

Kompas.com - 28/12/2018, 08:00 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber Reuters

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak mentah dunia pada perdagangan Kamis, (27/12/2018) kembali merosot setelah sempat mengalami reli 8 persen di sesi sebelumnya. Sebab, para pelaku pasar tengah fokus pada tanda-tanda pertumbuhan ekonomi global yang cenderung stagnan, begitu juga dengan laporan terkait produksi minyak.

Dikutip dari Reuters, Jumat (28/12/2018) harga minyak acuan dunia, Brent berjangka terperosok 4,24 persen ayau 2,31 dollar AS menjadi 52,16 dollar AS per barrel. Sementara untuk West Texas Intermediate berjangka jatuh 1,61 dollar AS menjadi 44,61 dollar AS per barrel, atau jatuh 3,48 persen.

Sebelumnya, sempat terjadi lonjakan harga minyak pada perdagangan hari Rabu mengikuti lonjakan di Wall Street setelah pemerintahan Presiden Donald Trump berupayan untuk meningkatkan kepercayaan investor.

Baca juga: Anjlok, Harga Minyak di Bawah 50 Dollar AS untuk Pertama Kalinya dalam 14 Bulan

Sementara itu, nilai saham Amerika Serikat cenderung turun untuk sebagian besar sesi di hari Kamis yang turut menyeret harga minyak, sebelum akhirnya kembali mengalami peningkatan di akhir pada wilayah positif.

Sebagai catatan, acuan harga minyak Brent dan WTI telah kehilangan lebih dari sepertiga dari nilainya sejak awal Oktober, dan sepanjang tahun 2018 bisa dikatakan harga minyak telah turun hingga 20 persen.

Kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan ekonomi globat telah mengurangi permintaan investor untuk kelas aset yang lebih berisiko sehingga menekan harga minyak mentah berjangka.

Adapun pasokan minyak AS meningkat 6,9 juta barrel pada 21 Desember 2018 lalu menjadi 448,2 juta barrel. Sementara, analis memrediksi akan ada penurunan pasokan 2,9 juta barrel. Data resmi pasokan minyak akan dirilis oleh pemerintah AS pada hari Jumat ini.

Baca juga: Pasokan di AS Melonjak, Harga Minyak Mentah Jatuh Jadi 50 Dollar AS Per Barrel

Padahal, tiga bulan lalu, nampaknya pasar minyak mentah dunia akan mengalami kekurangan pasokan lantaran cuaca dingin di wilayah utara yang berbarengan dengan berkurangnya jumah pasokan minyak mentah dari Iran karena sanksi AS. Namun, eksportir minyak lain tengah menutupi pengurangan pasokan tersebtu.

Organisasi Negara-negara Eskportir Minyak Bumi (OPEC) bersama dengan Rusia dan produsen minyak lain sepakat di bulan ini untuk mengurangi produksi mereka sebesar 1,2 juta barrel per haru, setara dengan lebih dari 1 persen konsumsi global.

Namun, pemangkasan ini tidak akan memberikan dampak hingga Januari dan produksi minyak tengah mendekati rekor tertinggi baik di Rusia, Arab Saudi, dan Amerika Serikat yang saat ini tengah menjadi produsen minyak mentah dunia dengan 11,6 juta barrel per hari.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Whats New
Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Whats New
Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Whats New
Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com