Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akuisisi Pertagas Oleh PGN Bisa Hindarkan Kanibalisme Sesama BUMN Energi

Kompas.com - 28/12/2018, 19:47 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Arif Budimanta menilai akuisisi PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) terhadap PT Pertamina Gas atau Pertagas akan menguntungkan bagi Badan Usaha Milik Negara, khususnya sektor mineral dan gas bumi.

Ia menyebut akuisisi Pertagas merupakan upaya pemerintah melakukan konsolidasi bisnis di sektor energi.

"Skenario ini tentu bagus, karena menghindari tumpang tindih atau bahkan kanibalisme sesama BUMN di pasar distribusi gas," ujar Arif kepada Kompas.com, Jumat (28/12/2018).

Arif mengatakan, penggabungan kedua perusahaan itu itu akan membuat kinerja BUMN di sektor energi, khususnya gas, semakin efisien. Dengan demikian, secara bisnis berpeluang tumbuh secara positif.

Bagi BUMN, akuisisi tersebut berdampak positif secara bisnis karena kontrol transportasi dan distribusi gas ada pada satu pintu.

"Dengan demikian, investasi pengembangan infrastruktur gas lebih terarah untuk menutup wilayah yang masih lemah sehingga membantu industri dan rumah tangga untuk akses bahan bakar ramah lingkungan dan efisien," kata Arif.

Hal yang tak kalah penting adalah sinergi dengan hulu, Arif menambahkan, bisnis yang sudah dijalankan oleh Pertamina dan PGN akan semakin lancar.

Sebelumnya diberitakan, PGN secara resmi menyelesaikan proses akuisisi Pertagas usai ditandatanganinya Perjanjian Jual Beli atau Sales Purchase Agreement Saham Pertagas antara Pertamina dan PGN di Kementerian BUMN, Jumat (28/12/2018).

"Hari ini PGN mencatat sejarah baru. Kami resmi menjadi Sub Holding Gas karena proses akuisisi Pertagas dan seluruh anak usahanya telah selesai," ujar Direktur Utama PGN, Gigih Prakoso dalam keterangan resminya.

Awalnya PGN direncanakan hanya mengakuisisi Pertagas dan anak usahanya, PT Pertagas Niaga saja. Namun 4 anak usaha Pertagas lainnya juga diikutsertakan. Akibatnya, harga pembelian yang semula sebesar Rp 16.6 triliun untuk 2.591.099 lembar saham, atau 51 persen atas Pertagas dan Pertagas Niaga, menjadi melonjak.

Nilai pembelian menjadi Rp 20,1triliun untuk 2.591.099 lembar saham dari Pertagas yang merupakan 51 persen dari seluruh saham di Pertagas termasuk kepemilikan di seluruh anak perusahaannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Whats New
Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Whats New
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com