Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaleidoskop 2018: 5 Fakta Keuangan Negara dari Pajak hingga Utang

Kompas.com - 28/12/2018, 21:10 WIB
Yoga Sukmana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sepanjang 2018, ekonomi Indonesia harus dihadapkan dengan berbagai tantangan. Mulai dari pelemahan ekonomi global, perang dagang hingga gejolak moneter dunia.

Meski begitu kondisi ekonomi masih bisa tumbuh positif. Keuangan negara sebagai sumber kebijakan fiskal juga menunjukan berbagai perkembangan.

Berikut 5 fakta tentang keuangan negara pada 2018:

1. Penerimaan pajak capai Rp 1.136 Triliun


Berdasarkan data Kementerian Keuangan, pendapatan negara mencapai Rp 1.654 triliun hingga November 2018, atau tumbuh 18,2 persen dibanding November 2017.

Penyumbang tertingginya tentu saja penerimaan pajak yang sebesar Rp 1.136 triliun, naik 15,3 persen dibanding November 2017. Selanjutnya penerimaan bea cukai sebesar Rp 164 triliun, naik 14,7 persen.

Sementara itu penerimaan bukan pajak mencapai Rp 342 triliun, angka ini melonjak 28,4 persen dibanding tahun lalu.

2. Hibah meroket

Tak hanya perpajakan dan PNBP, penerimaan negara juga disumbang oleh pendapatan hibah. Menariknya, penerimaan hibah merokok di tahun ini yang dikenal sebagai tahun politik.

Berdasarkan data Kemenkeu, pendapatan hibah negara mencapai Rp 10,6 triliun, naik 166,2 persen dibanding November tahu lalu.

3. Realisasi belanja daerah ungguli pusat

Dari sisi belanja, realisasinya mencapai Rp 1.942 triliun hingga November 2018, atau 87,5 persen dari target di APBN 2018.

Namun realisasi belanja di daerah justru lebih dari pemerintah pusat. Dana transfer ke daerah dan dana desa mencapai Rp 717 triliun, atau 93,6 persen dari APBN 2018.

Sedangkan belanja pemerintah pusat mencapai Rp 1.225 triliun atau baru 84,2 persen hingga November 2018. Rinciannya, belanja kementrian dan lembaga sudah 78,6 persen dan belanja non kementerian/lembaga mencapai 92,2 persen.

4. Defisit turun

Kementerian Keuangan juga mencatat masih adanya defisit di APBN 2018 sebesar Rp 287 triliun, atau 1.95 persen dari PDB. Defisit tersebut turun 17,7 persen dibandingkan November 2017.

Sementara keseimbangan primer sebesar Rp 36,8 triliun, atau turun 73,6 triliun dibanding November 2017.

Hingga akhir 2018, pemerintah meyakini defisit akan tetap di bawah 2 persen. Bila itu benar terjadi, pemerintah menyebut hal itu sebagai sejarah sebab tanpa perubahan APBN, defisit bisa di bawah 2 persen.

5. Rem utang


Pada 2018, pemerintah mencoba mengerem penarikan utang. Hingga November 2018, penerbitan surat berharga negara sebesar Rp 369 triliun. Jumlah ini lebih kecil dari realisasi November 2017 yang sebesar Rp 442 triliun.

Sejak awal Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa pemerintah ingin mengurangi penarikan utang di tahun keempat pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.

Sementara itu total realisasi pembiayaan utang hingga November 2018 mencapai Rp 361 triliun atau 90,5 persen dari target di APBN 2018.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com