Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Tahun, Penumpang Pesawat di Bandara Bali Naik 20,27 Persen

Kompas.com - 31/12/2018, 14:30 WIB
Murti Ali Lingga,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Angkasa Pura I (Persero) melaporkan, terjadi kenaikan penumbang pesawat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali pada periode liburan Natal dan Tahun Baru.

"Berdasarkan hasil rekapitulasi data, sampai dengan 30 Desember atau H+6, terjadi kenaikan penumpang. Kenaikan sampai dengan 20,27 persen," kata Corporate Communication Senior Manager Angkasa Pura I Awaluddin kepada Kompas.com, Senin (31/12/2018).

Awaluddin mengatakan, berdasarkan data terakhir, sudah sekitar 770.887 orang penumpang yang datang ke Bali menggunakan pesawat. Jumlah ini sejak dimulainya masa layanan angkutan Natal dan Tahun Baru pada 20 Desember lalu dan berakhir pada 2 Januari 2019.

Dia menambahkan, Angkasa Pura I sebelumnya memprediksi puncak Natal dan Tahun Baru terjadi pada Jumat dan Sabtu pekan lalu. Diperkirakan lebih banyak masyarakat yang akan menggunakan moda transportasi udara pada hari biasanya.

Baca juga: Libur Natal dan Tahun Baru, AP II Sebut Jumlah Penumpang Pesawat Turun

"(Jumlah penumpang) kalau Sabtu kemarin di Bali, lebih tinggi sampai dengan hari ini. Sampai 24 persen kenaikannya dibandingkan tahun lalu," sebutnya.

Ia menuturkan, dari 13 bandara di bawah naungan Angkasa Pura I, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai masih menjadi primadona atau paling banyak menampung penumpang, baik berangkat maupun sebaliknya.

"Masih tetap (Bandara I Gusti Ngurah Rai), Bali yang naik. Bali masih favorit untuk kunjungan," imbuhnya.

Kendati demikian, kenaikan penumpang di Bali tidak mempangaruhi jumlah total penumpang yang menggunakan bandara yang dikelola perseroan. Bahkan, angkanya menurun jika dibandingkan pada tahun lalu.

"Total penumpang kita mencapai 2.973.040 selama 2018. Sedangkang 2017, total penumpang mencapai 3.960.939. Rekapitulasi sampai dengan 30 Desember itu memang ada penuruanan. Kurang lebih ada 6 persen. Jadi ada penurunan memang di sini," jelasnya.

Baca juga: Penumpang Pesawat Diprediksi Capai 6,5 Juta Saat Natal dan Tahun Baru

Hingga kini, Awaluddin tidak mengetahui pasti apa penyebab penurunan jumlah penumpang pesawat tahun ini, ketika masuk libur Natal dan Tahun Baru. Nantinya, AP I baru melakukan evaluasi atas hal ini.

"Saya belum cek faktornya. Kami belum mengevaluasi secara detail, jadi penurunan ini disebabkan apa," lanjutnya.

Awaluddin mengungkapkan, pihaknya mengestimasi masyarakat yang akan menggunakan pesawat dalam periode libur Natal dan Tahun Baru tahun ini lebih dari 6 juta orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Work Smart
BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Spend Smart
SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com