Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perdagangan Perdana 2019, Wall Street Menguat Tipis

Kompas.com - 03/01/2019, 06:15 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber CNBC

JAKARTA, KOMPAS.com - Perdagangan saham di pasar saham Amerika Serikat (AS) Wall Street ditutup di zona hijau pada perdagangan perdana di 2019, Rabu (2/12/2019) waktu setempat.

Dikutip dari CNBC, indeks utama Wall Street ditutup menguat setelah mengalami gejolak dalam perdagangan awal tahun ini.

Down Jones Industrial Average ditutup menguat tipis 18,78 poin menjadi 23.346,24 setelah sempat terkoreksi cukup dalam sebesar 400 poin. Sementara indeks S&P 500 ditutup mebuat 0,1 persen menjadi 2.510,03. Adapun indeks Nasdaq Composite merangkak naik 0,46 persen menjadi 6.665,94.

Pada titik terendahnya di perdagangan awal tahun ini, S&P 500 bahkan terkoreksi lebih dari 1 persen. Sebelumnya, gejolak di pasar saham tercatat cukup kuat pada akhir 2018, dengan indeks S&P 500 menunjukkan kinerja terburuknya pada Desember 2018 sejak krisis keuangan 2008 lalu.

Saham perusahaan-perusahaan teknologi juga ditutup menguat, dengan saham Facebook meningkat 3,5 persend an Amazon 2,5 persen, membantu mendorong kinerja Nasdaq setelah sempat terkoreksi cukup dalam.

Saham perbankan yang juga sempat terkoreksi di awal perdagangan, seperti Goldman Sachs, Bank of America, dan JP Morgan Chase menguat lebih dari 1 persen pada penutupan perdagangan.

Di sektor energi, harga saham beberapa emiten juga tercatat menguat. Sektor energi pada S&P 500 meningkat 2,1 persen didorong oleh peningkatan harga saham Cabot Oil dan Hess, seiring dengan peningkatan harga minyak mentah AS 2,5 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com