Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Fakta APBN 2018, dari Hibah yang Meroket hingga Bengkaknya Subsidi

Kompas.com - 03/01/2019, 07:30 WIB
Yoga Sukmana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 telah tutup buku pada 31 Desember 2018 lalu. Pemerintah pun sudah punya angka-angka realisasi APBN sepanjang 2018.

Data tersebut juga sudah disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani kepada publik pada Rabu (2/1/2019). Meski bersifat sementara, data yang disampaikan memiliki beberapa fakta menarik.

Berikut fakta-fakta menarik soal realisasi APBN 2018:

1. Bukan APBN-P

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, APBN 2018 merupakan salah satu APBN yang tidak mengalami perubahan di pertengahan tahun anggaran. Sehingga bukanlah APBN Perubahan atau APBN-P.

Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, APBN 2018 merupakan APBN pertama yang tak mengalami perubahan sejak 15 tahun lalu.

2. "Hantu" Shortfall

APBN 2018 belum lepas dari bayang-bayang shortfall pajak. Bak dihantui, realisasi penerimaan pajak belum juga bisa mencapai target yang ditentukan di APBN.

Berdasarkan data Kemenkeu, realisasi penerimaan hanya Rp 1.316 triliun, atau 92,4 persen dari target Rp 1.424 triliun. Ada shortfall Rp 108 triliun di APBN 2018.

3. Defisit Terkecil Sejak 2012

Sementara itu defisit anggaran dan keseimbangan primer di APBN 2018 turun, bahkan angkanya menjadi yang terkecil sejak 2012.

Defisit anggaran APBN 2018 Rp 259,9 triliun atau 1,76 persen dari PDB. Sedangkan defisit kesimbangan primer APBN 2018 sebesar Rp 1,8 triliun.

4. Hibah 1.161 Persen

Dari sisi penerimaan, hibah yang masuk ke kas negara mencapai Rp 13,9 triliun, atau naik 19,5 persen dibandingkan tahun 2017.

Bila dibandingkan target APBN 2018, maka realisasi penerimaan hibah mencapai 1.161 persen. Belum dijelaskan lebih lanjut detail lonjakan dana hibah di tahun politik.

5. Utang Dikurangi 

Realisasi pembiayaan utang mencapai Rp 366,7 triliun di APBN 2018. Angka ini 91,8 persen dibandingkan dengan target APBN 2018 sebesar Rp 399,2 triliun.

Dibandingkan 2017, realisasi pembiayaan utang 2018 turun Rp 29,9 triliun. Pemerintah coba mengerem penarikan utang.

Sebab pada 2018, pemerintah hanya menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN) Rp 358 triliun, lebih kecil dari 2017 yang mencapai Rp 441,8 triliun.

6. Banyak Bayar Utang

Selain menarik utang baru, pemerintah juga membayar utang lama. Pada 2018, belanja pemerintah pusat untuk bayar bunga utang mencapai Rp 258 triliun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com