Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Sebut Inflasi Sepanjang 2018 Terjaga dalam Sasaran Inflasi

Kompas.com - 03/01/2019, 08:27 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia merilis data Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) 2018 pada Rabu (2/1/2019). BI mencatatkan, inflasi IHK tetap terkendali dalam kisaran sasaran 3,5 plus minus 1 persen (yoy) di 2018.

Inflasi IHK pada Desember 2018 tercatat 3,13 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi tahun sebelumnya (3,61 persen yoy) dan rerata pencapaian inflasi tiga tahun terakhir (3,33 persen yoy). Perkembangan ini membuat inflasi IHK tetap dapat dijaga berada dalam kisaran sasarannya dalam empat tahun terakhir.

"Ke depan, Bank Indonesia terus konsisten menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, guna memastikan inflasi tetap rendah dan stabil, yang pada 2019 diprakirakan berada dalam sasaran inflasi sebesar 3,5 plus minus 1 persen," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman melalui keterangan tertulis di laman resmi BI, Rabu (2/1/2019).

Secara tahunan, inflasi IHK yang terkendali dipengaruhi inflasi inti dan inflasi volatile food (komponen harga pangan bergejolak) yang terjaga, serta inflasi administered prices (komponen harga yang diatur pemerintah) yang lebih rendah.

Inflasi inti terjaga pada level rendah sebesar 3,07 persen (yoy), sejalan dengan konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas nilai tukar dan mengarahkan ekspektasi inflasi.

Inflasi volatile food terkendali sebesar 3,39 persen (yoy), ditopang oleh pasokan pangan yang terjaga dan pengaruh penurunan harga pangan global. Inflasi administered prices tercatat rendah sebesar 3,36 persen (yoy) sejalan dengan minimalnya kebijakan terkait tarif dan harga barang dan jasa yang diatur pemerintah.

Secara bulanan, inflasi IHK pada Desember 2018 juga terkendali sesuai dengan pola musimannya. Inflasi IHK mencapai 0,62 persen (mtm), meningkat dari inflasi bulan lalu sebesar 0,27 persen (mtm) dipengaruhi oleh pola permintaan akhir tahun.

Kelompok volatile food mengalami inflasi sebesar 1,55 persen (mtm), meningkat dibandingkan dengan inflasi bulan lalu yang sebesar 0,23 persen (mtm).

Inflasi volatile food terutama bersumber dari komoditas telur ayam ras, daging ayam ras, bawang merah, beras, dan ikan segar. Inflasi kelompok administered prices sebesar 1,20 persen (mtm), meningkat dibandingkan dengan inflasi bulan lalu sebesar 0,52 persen (mtm).

"Peningkatan inflasi kelompok ini terutama bersumber dari kenaikan inflasi angkutan udara, tarif kereta api, dan tarif angkutan antar kota. Inflasi inti tercatat 0,17 persen (mtm), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi bulan lalu sebesar 0,22 persen (mtm). Inflasi inti terutama bersumber dari komoditas air kemasan, nasi dengan lauk, kontrak rumah, dan besi beton," jelas Agusman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com