Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waskita Jajakan 5 Ruas Tol ke Investor Asing

Kompas.com - 04/01/2019, 20:16 WIB
Murti Ali Lingga,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) menargetkan akan menjual lima ruas tolnya kepada investor asing.  Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini sudah memiliki 18 ruas tol yang tersebar di sejumlah daerah.

"Kalau divestasi enggak jalan, Waskita tak mampu lagi investasi karena strategi awal Waskita masuk tol bukan sebagi operator tol tapi developer. Maka Waskita terus me-leverage asetnya bukan sebagai operator," kata Direktur Utama PT Waskita Karya Tbk, I Gusti Ngurah Putra di Jakarta, Jumat (4/1/2019).

Gusti menjelaskan, upaya bisnis dengan menjual ruas tol merupakan salah satu cara menjaga keuangan perusahaan agar tetap sehat. Apalagi, posisi utama Waskita selama ini sebagai kontraktor dan bukan operator tol.

Meskipun menyatakan menjual sejumlah tol, Gusti belum mengetahui yang mana akan diprioritaskan untuk didivestasikan kepada investor. Yang jelas, tol yang dimaksudkan itu sudah rampung pembangunannya. Sehingga proses yang diharapkan segera berjalan.

Baca juga: Bangun Jalan Tol Tambah Beban Utang Negara? Ini Faktanya

"Terutama sudah operasi, sudah serah terima, sudah 100 persen. Supaya tidak ada dispute. Kapan realisasinya saya juga enggak tahu," sebutnya.

Sementara itu, Direktur Keuangan PT Waskita Karya, Haris Gunawan menambahkan, pihaknya tengah melakukan proses biding untuk menunjuk konsultan yang akan menangani rencana ini. Konsultan asing atau mancanegara juga dibidik untuk terlibat.

"Kita sudah bicara dengan mereka, memetakan skemannya tahun ini. Kita optimistis bisa lakukan penjualan atau divestasi tol," katanya.

Haris mengungkapkan, proses divestasi tol akan dilakukan dengan cara berbeda dari yang sebelumnya. Jika dulu menunggu peminat, kini Waskita Karya yang menawarkan secara langsung kepada calon investor.

"Tapi mungkin konsepnya beda. Tahun ini akan merencanakan untuk mendatangi investor yang sudah di-list konsultan yang nantinya kita tunjuk. Tahun ini kita lakukan road show ke beberapa negara, di mana negara itu investornya berpotensi bisa membeli konsesi jalan tol yang ada di Indonesia," sebut dia.

Ia menambahkan, sejauh ini pihaknya belum tahu pasti negara mana saja yang akan dikunjungi untuk proses penjualan tol ini. Pasalnya, konsultan yang ditunjuk Waskita Karya akan melakukan pemetaan.

Sejauh ini sudah ada beberapa perusahaan asing yang tertarik, yakni berasal dari Dubai, Francis, dan Hong Kong.

"Yang jelas, yang kita rencanakan untuk divestasi tahun ini adalah lima ruas. Ini target minimal yang akan capai, bahwa nanti bisa lebih dari itu, itu harapan kita," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Work Smart
BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Spend Smart
SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com