Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Mantan Mahasiswa Indonesia di Taiwan Kaget Mendengar Isu Kerja Paksa

Kompas.com - 05/01/2019, 10:01 WIB
Yoga Sukmana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS com -  Isu ratusan mahasiswa Indonesia menjalani kerja paksa di Taiwan mengusik telinga Josua Andreas. Ia adalah satu dari banyak orang Indonesia yang mengecap perkuliahan di Taiwan.

Josua yang kini menjadi Ketua Perkumpulan Alumni Indonesia National Taiwan University bahkan sampai kaget mendengar kabar adanya dugaan kerja paksa tersebut.

"Alumni cukup kaget dengan kejadian seperti ini yang membuat gaduh," ujarnya di Kantor Taipei Economic and Trade Office (TETO), Jakarta, Jumat (4/1/2019).

Josua yang sudah lulus kuliah di Taiwan 30 tahun silam itu mengatakan masih memiliki hubungan baik dengan pemerintah Taiwan.

Baca juga: Geger Dugaan Kerja Paksa, Berapa Sebenarnya Gaji di Taiwan?

Ia pun membandingkan program internship pemerintah Taiwan saat ini dengan 30 tahun silam. Saat ini tuturnya, progran tersebut sudah jauh lebih baik.

Sebab para mahasiswa bisa bekerja part time dan full time atas rekomendasi dari kampus. Tempat kerjanya pun bisa diarahkan oleh kampus dan pemerintah.

"Dulu saya juga part time di Taiwan secara pribadi tidak dikoordinir sehingga beban lebih berat," kata dia.

Josua mengatakan, saat kerja part time, dia sempat mencicipi sejumlah pekerjaan di antaranya menjadi pengirim koran.

Baca juga: Taiwan Tuding Agen Tenaga Kerja Sebar Isu Kerja Paksa Mahasiswa Indonesia

Sementara mahasiswa Indonsia lainnya ada yang bekerja menjadi cuci piring. Bagi Josua, pekerjaan part time di negeri orang adalah suatu pengalaman yang berharga.

Hal itu bukanlah hal yang aneh. Sebab kata dia, 90 persen mahasiswa Indonesia di Taiwan pasti bekerja lantaran bisa mendapatkan upah yang cukup besar.

Apalagi kata dia, mayoritas mahasiswa Indonesia yang kuliah di Taiwan berasal dari keluarga yang kurang mampu.

Oleh karena itu bekerja menjadi salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari di Taiwan.

Sebagai alumni, dia berharap isu kerja paksa tersebut bisa selesai. Apalagi  Pemerintah Taiwan pun sudah membantah hal itu.

Dia menyarankan, apabila ada mahasiswa RI yang tak puas dengan program internship, maka segera melapor ke kantor perwakilannya di Indonesia, Taipei Economic and Trade Office (TETO).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com