Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Buktikan, Polusi Udara Sebabkan Produktivitas Karyawan Merosot

Kompas.com - 07/01/2019, 13:45 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com - Jika Anda merasa tidak produktif dalam bekerja, barangkali ini adalah pengaruh paparan terhadap kualitas udara yang buruk. Hal ini berdasarkan studi yag dilakukan para ahli di National University of Singapore (NUS).

Dikutip dari Business Insider, Senin (7/1/2019), studi tersebut membuktikan bahwa paparan terhadap polusi udara menurunkan produktivitas karyawan. Studi ini dipublikasikan pada 3 Januari 2019 di American Economic Journal: Applied Economics.

Studi anyar tersebut menemukan pula bahwa fluktuasi harian polusi udara tidak secara langsung memengaruhi produktivitas karyawan. Namun, penurunan produktivitas ditemukan dalam kasus-kasus paparan polusi udara hingga 30 hari.

Baca juga: Produktivitas Pekerja Indonesia Rendah, Ini Penyebabnya

Profesor Liu Haoming, salah seorang ahli yang melakukan studi tersebut, menjelaskan bahwa di samping dampak fisiologis, polusi udara juga berdampak pada aspek psikologis. Inilah yang menyebabkan produktivitas turun ketika tingkat polusi meningkat.

"Bekerja di lingkungan yang berpolusi tinggi dalam periode yang lama dapat memengaruhi suasana hati atau sikap untuk bekerja," ujar Liu.

Untuk memelajari isu tersebut, Liu dan sejumlah koleganya mewawancara para manajer di 12 perusahaan di 4 provinsi berbeda di China. Penelitian juga dilakukan di dua pabrik tekstil di Henan dan Jiangsu, China melalui data.

Para ahli kemudian membandingkan jumlah produk tekstil yang diproduksi setiap orang karyawan setiap hari terhadap level polusi udara yang memapar mereka. Studi dilakukan pada Januari 2014 hingga Mei 2015.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Whats New
Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Whats New
ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com