JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatatkan realisasi investasi energi baru terbarukan di 2018 meleset dari target.
Hingga akhir tahun lalu, dari target yang ditetapkan sebesar 2,01 miliar dollar AS, pemerintah hanya berhasil meraup investasi senilai 1,6 miliar dollar AS.
"Kalau diingat itu 2,01 miliar dollar AS yang tentukan Pak Wamen (Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar, target waktu itu ambisius, tapi alhamdulillah bisa dicapai 1,6 miliar dollar AS," jelas Direktur Jenderal EBTKE Rida Mulyana, Jakarta, Selasa (8/1/2019).
Menurut Rida, target tersebut terlampau tinggi, sementara, investasi di sektor energi memerlukan perencanaan yang matang. Sehingga, membutuhkan waktu bertahun-tahun mulai dari tahap perizinan hingga realisasi.
Adapun target investasi tahun ini, Rida menjelaskan, pihaknya lebih relaistis dalam merencanakan target yang sebesar 1,79 miliar dollar AS. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan target tahun lalu yang sebesar 2,01 miliar dollar AS.
"Bukan diturunkan, tetapi berbasis rencana," ujar Rida.
Sementara, untuk penerimaan negara bukan pajak (PNBP), sektor energi baru terbarukan tercatat melampaui target APBN hingga 326 persen.
"Dari target APBN 2018 hanya sebesar Rp 700 miliar, sedangkan realisasi sepanjang 2018 mencapai Rp 2,28 triliun," ujar Rida.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.