Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risalah The Fed dan Negosiasi Perang Dagang Membuat Wall Street Ditutup Menguat

Kompas.com - 10/01/2019, 06:29 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Indeks harga saham di pasar saham Amerika Serikat, Wall Street, kembali ditutup di zona hijau pada Rabu atau Kamis (10/1/2019) waktu Indonesia setelah Gubernur Federal Reserve melakukan pidatonya mengenai kebijakan moneter yang lebih kalem.

Indeks Dow Jones Industrial Average meningkat 91,67 poin dan ditutup pada 23.879,12, menjadi peningkatan empat kali berturut-turut, dengan S&P 500 ditutup naik 0,4 persen menjadi 2.584,6, juga menandai kenaikan empat kali berturut-turut, yang terlama sejak September 2018. Sementara indeks Nasdaq Composite merangkak naik 0,87 persen menjadi 6957,08.

Harga saham Apple, yang pekan lalu semat terkoereksi habis-habisan setelah merilis koreksi proyeksi pendapatan di kuartal I-2019, mengalami peningkatan 1,7 persen. Saham sektor energi juga naik 1,5 persen.

Dikutip dari CNBC, mengenai kebijakan moneter yang lebih moderat tahun ini menunjuk pada inflasi AS yang cenderung rendah. Sehingga, bank sentral mampu 'bersabar' untuk mengambul kebijakan lebih lanjut.

Pelaku pasar juga mengindikasikan, beberapa pejabat The Fed berpikir jumlah kenaikan suku bunga akan relatif terbatas tahun ini, setelah setahun lalu cukup agresif dengan kenaikan bunga sebanyak empat kali.

Risalah The Fed sendiri dirilis setelah Gubernur The Fed Jerome Powell pada pekan lalu memberikan pidato mengenai The Fed yang akan lebih 'bersabar' dalam menaikkan suku bunga.

Selain itu, investor juga tengah memerhatikan perkembangan negosiasi perdagangan antara Amerika Serikat dan China yang hingga Rabu, (9/1/2019) masih berlanjut.

Wakil Menteri Perdagangan dan Pertanian Luar Negeri AS Ted McKinney menyatakan, negosiasi berjalan dengan baik.

"(Perundingan perdagangan) telah berjalan baik untuk kita," ujar dia.

Harga saham Caterpillar meningkat 0,4 persen dan Boeing mendekati 1 persen. Kedua saham ini sebelumnya dianggap sangat sensitif dengan berbagai sentimen perdagangan lantaran pasar luar negeri mereka yang cukup besar.

Walaupun dibanjiri sentimen positif dalam beberapa hari belakangan, investor juga masih memerhatikan perkembangan 'mati' atau 'shutdown'nya sebagian pemerintahan AS akibat diskusi mengenai pembangunan tembok perbatasan dengan Meksiko oleh Presiden Trump.

Perusahaan rating Fitch bahkan memberi peringatan akan memangkas rating AAA Amerika Serikat, jika 'shutdown' berlanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

GOTO Catat Rugi Bersih Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024, Susut 78 Persen

GOTO Catat Rugi Bersih Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024, Susut 78 Persen

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Whats New
Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Whats New
TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

Whats New
Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com