JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, jajaran pemerintahan terus berupaya melakukan sinkronisasi data pangan antar kementerian dan lembaga terkait.
Dia meyakini, sinkronisasi data itu akan memberikan gambaran sesungguhnya ketersediaan pangan di Indonesia. Sehingga tak ada lagi gaduh data pangan di internal pemerintah.
"Insya Allah enggak ada (gaduh data pangan tahun ini) karena BPS kan sudah ya, terus kami sinkronisasi data itu. Semua menginduk kepada BPS," ujarnya usai rapat koordinasi pangan di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (10/1/2019).
Mantan Kepala Badan Narkotika (BNN) itu membantah sinkronisasi data yang gencar dilakukan belakangan ini akibat ketidakpuasan Presiden Joko Widodo dengan data pangan.
Baca juga: Buwas: Sampai Juli Tahun Ini Kita Tidak Impor Beras!
Meski begitu pria yang kerap dipanggil Buwas itu mengakui memang ada masalah data pangan di Indonesia. Ia mencontohkan kasus para peternak yang kekurangan jagung untuk pakan ternak.
"Misalnya jagung. Kita kan produksi jagung juga tetapi kenapa kok ada beberapa peternak yang tidak tercukupi kebutuhan jagung? Pasti ada yg salah, apakah salah datanya, salah petaninya atau salah pendistribusiannya," kata dia.
Nantinya dengan menginduk kepada data BPS, maka kementerian atau lembaga tak lagi ribut dengan klaim data masing-masing.
"Kalau ada permasalahan kami akan bahas bareng-bareng. Kira-kira kayak apa penanganannya tindak lanjutnya. jadi enggak ada gaduh lagi nanti," ucap Buwas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.