Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Tuding Spekulan Sebabkan Harga Karet Anjlok

Kompas.com - 11/01/2019, 18:45 WIB
Yoga Sukmana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menilai ada hal yang beres terjadi di pasar karet internasional. Hal itu menyusul turunnya harga karet internasional. Padahal tak ada kelebihan pasokan.

"Pasti ada yang tidak beres," ujar Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (11/1/2019).

Indonesia sebagai produsen karet turut terkena imbas anjloknya harga karet di pasar Internasional. Pemerintah pun sudah melakukan penelusuran mencari akar masalah itu ke bursa saham di Singapura dan China.

Usai penelusuran, pemerintah perlu adanya pembicaraan dengan pasar di Singapura dan China terkait harga karet yang terus anjlok.

"Ada spekulan banyak yang memainkan informasi, sehingga kita sudah lihat stock-nya itu paling juga dua bulanan, tidak mesti menjatuhkan harga," kata dia.

Oleh karena itu ucap Darmin, pemerintah sedang mengajak Thailand dan Malaysia untuk ikut bicara soal anjloknya harga karet.

"Kamj perlu duduk bersama, mengambil langkah supaya mekanisme benar," ucap Darmin.

Dalam satu tahun terakhir, harga karet mengalami penurunan. Berdasarkan data Tokyo Commodity Exchange (Tocom), harga latar level 206,80 yen per kilogram (kg) pada 4 Januari 2018 lalu.

Pada November, harga karet tenggelam hingga 155,2 yen per kilogram (kg) pada 26 November 2018. Sedangkan pada 11 Januari 2019, harga karet ada di angka 183,2 yen per kg.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com