Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angka Penjualan Melemah, Apple Berencana Tak Lagi Merekrut Pegawai?

Kompas.com - 17/01/2019, 06:33 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber Bloomberg

NEW YORK, KOMPAS.com - Perusahaan teknologi Amerika Serikat, Apple akan menghentikan rekrutmen pekerja di beberapa divisi perusahaannya setelah melaporkan angka penjualan dan mengurangi proyeksi pendapatan untuk kuartal pertama tahun ini.

Dikutip dari Reuters yang menyadur Bloomberg, Kamis (17/1/2019), Chief Executive Officer (CEO) Apple Tim Cook memberikan pernyataan kepada pegawainya di awal bulan ini setelah dia memberikan rilis mengenai kondisi terkini perusahaan kepada investor di awal Januari.

Dalam pernyataan tersebut Tim Cook menyebutkan lemahnya penjualan produk Apple terutama di China serta memberikan penjelasan terkait rencana penghenteian rekrutmen pegawai di beberapa divisi.

Apple pun belum memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai hal ini.

Sebagai catatan, Apple menurunkan outlook pendapatannya pada kuartal pertama tahun ini setelah perusahaan mencatatkan adanya perlambatan permintaan di China. Melambatnya permintaan tak hanya untuk pembeli pertama saja, akan tetapi juga semakin sedikit konsumen Apple di China yang melakukan upgrade atas produk iPhone yang mereka miliki.

Dikutip dari SCMP, laporan tersebut membuat saham Apple anjlok pada perdagangan Rabu (2/1/2019) waktu setempat. Harga saham Apple di Wall Street terkoreksi hingga 7,6 persen selama berlangsungnya perdagangan ketika pengumuman melambatnya permintaan di China terjadi.

Melambatnya permintaan iPhone serta perangkat gawai lainnya, ujar Cook, disebabkan iklim perdagangan Amerika Serikat dan China yang sedang memanas dalam beberapa bulan belakangan.

"Kami meyakini iklim ekonomi di China telah terdampak perang dagang dengan Amerika Serikat," ujar dia lebih lanjut.

Cook juga menyatakan beberapa faktor yang akan membuat pendapatan Apple sedikit terkoreksi, termasuk momentum launching produk baru iPhone yang dirasa kurang tepat, serta fenomena strong dollar yang berarti mengurangi jumlah pendapatan Apple jika dikonversi ke mata uang Amerika Serikat.

Tim Cook juga menambahkan, di beberapa negara berkembang seperti Malaysia, Mexico, Polandia dan Vietnam, kinerja Apple tercatat baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com