Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asperindo: Perubahan Tarif Surat Muatan Udara Ganggu Pasar

Kompas.com - 17/01/2019, 07:39 WIB
Murti Ali Lingga,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia (Asperindo), Mohamad Feriadi mengungkapkan kenaikan tarif Surat Muatan Udara (SMU) dari maskapai (airline) akan menganggu pasar perusahaan penyedia jasa pengiriman. Sebab, tarif pengiriman barang harus dinaikkan.

"Dengan adanya perubahan SMU dan lain-lain tentu akan membuat pasar terganggu," kata Feriadi ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (16/1/2019).

Feriadi menyebutkan, tren atau peluang bisnis di sektor jasa ini terus tumbuh seiring waktu. Pihaknya juga sangat optimistis ritme ini tetap terjaga, namun adanya perubahan tarif SMU akan berdampak sebaliknya.

"Kita sangat optimistis sebetulnya, jika tidak mengalami dinamika seperti ini (SMU naik). Potensi atau peluang daripada bisnis ini akan tumbuh sangat besar. Saat UKM mulai tumbuh," terangnya.

Dia menjelaskan, penetrasi yang dilakukan e-commerce atau marketplace kepada perusahaan penyedia jasa pengiriman terus meningkat dan tumbuh setiap tahun. Angka kenaikannya bervariatif. Feriadi pun yakin tren ini terus berlanjut.

"Penetrasi bisnis marketplace/e-commerce tahun lalu dari 3-4 persen terhadap ritel bisnis kita. Artinya, kita sangat optimistis 2019 mungkin akan bertambah. Tahun ini harusnya bisa lebih tumbuh lagi," sambunya.

Dikatakannya, kini sekitar 200 lebih perusahaan penyedia jasa pengiriman yang tergabung dalam Asperindo sudah menyesuaikan kenaikan tarif pengiriman. Langkah ini diambil guna menghindari dan meminimalisir beban besar dari dampak kenaikan SMU.

"Jadi kenaikan tarif memang ada latar belakangnya. Selain kerena memang dipicu oleh kenaikan SMU yang diberlakukan airline, kami juga mendorong anggota untuk melakukan penyesuaian," tuturnya.

Kenaikan tarif pengiriman ini bukan dilakukan secara spontan dan tiba-tiba. Akan tetapi sudah pernah dibahas dalam sebuah rapat pleno dalam forum Asperindo. Sehingga ada usulan dan rekomendasi menaikkan tarif di 2019.

Berdasarkan data yang diperoleh Kompas.com dari Asperindo, salah satu maskapai penerbangan Tanah Air, Garuda Indonesia sudah dua kali menaikkan tarif SMU pada Januari 2019 ini saja. Yakni pada 1 Januari dan 14 Januari denga persentase bervariasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com