Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan AS, 10 Negara Ini Jadi Tercepat Hasilkan Orang Kaya Baru

Kompas.com - 17/01/2019, 11:42 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Pemegang kekuatan ekonomi global seperti Amerika Serikat, Cina, dan Jepang mungkin menjadi tempat dengan proporsi tertinggi orang-orang kaya di dunia. Namun, ketika berbicara soal miliarder baru, peluang ini justru berlimpah di beberapa negara yang mengejutkan.

Mengutip dari CNBC, Kamis (17/1/2018) menurut sebuah laporan baru dari firma riset kekayaan Wealth-X menemukan bahwa negara-negara yang memegang tampuk pertumbuhan tercepat untuk populasi orang kaya mereka adalah negara-negara berkembang terpilih seperti di Afrika, Asia dan Eropa.

Studi yang diambil dari buku Wealth-X yang berjudul "High Net Worth Handbook 2019," mengacu pada penelitian kepada lebih dari 540.000 individu berpenghasilan tinggi.

Mereka yang memiliki kekayaan bersih 1 juta- 30 juta dollar AS untuk memperkirakan prospek pertumbuhan kekayaan global lebih dari lima tahun ke depan. Hal tersebut termasuk memperhitungkan tingkat kekayaan saat ini, perkiraan pertumbuhan populasi dan mengantisipasi peluang investasi di masa depan.

Dalam laporan itu, Wealth-X menemukan bahwa negara Afrika Barat yakni Nigeria menjadi peringkat terdepan dalam pertumbuhan orang-orang kaya. Negara tersebut melihat pertumbuha populasi dengan kekayaan bersih tinggi dengan laju tahunan gabungan 16,3 persen antara sekarang dan 2023. Diikuti oleh Mesir 12,5 persen dan Bangladesh 11,4 persen.

Penelitian ini menunjukkan kecenderungan umum di antara pertumbuhan tersebut, di mana negara-negara yang dianggap kurang berkembang dengan garis dasar awal kekayaan lebih rendah justru melihat pertumbuhan orang-orang kaya relatif lebih besar.

Meskipun akan sulit menyamai atau mendekati banyaknya orang kaya di AS dan China, laporan tersebut menemukan beberapa outlier yang menarik.

Polandia dan Kenya, misalnya, adalah "kasus mengejutkan," laporan itu mencatat. Hal ini karena mereka tidak terlihat dalam kelompok lama dari negara-negara berkembang teratas yang dibiasakan dengan istilah-istilah seperti BRICS (Brasil, Rusia, India, Cina dan Afrika Selatan) dan MINT (Meksiko, Indonesia, Nigeria dan Turki).

"Sepuluh negara teratas dengan populasi HNW (kekayaan bersih) yang tumbuh cepat adalah kelompok yang lebih beraneka ragam," kata laporan itu.

"Dengan ukuran pertumbuhan tersebut, kita akan melihat beberapa negara yang kurang makmur dengan populasi HNW kecil tetapi Polandia dan Kenya adalah dua kasus yang mengejutkan."

Sumber pertumbuhan kekayaan masing-masing negara juga berbeda. Negara-negara kaya komoditas seperti Nigeria dan Mesir kemungkinan besar dapat menghubungkan banyak akumulasi kekayaan mereka dengan ekspor energi, Wealth-X mencatat dalam laporan terpisah dari 2018.

Sementara itu, Bangladesh memperoleh keberhasilannya dari urbanisasi yang cepat dan peningkatan investasi infrastruktur.

Vietnam, India, Filipina, dan Kenya adalah beberapa negara lain yang merasakan dampak dari investasi struktural yang lebih besar. Sementara, Ukraina dan Polandia dapat menghubungkan pertumbuhan baru-baru ini dengan keuntungan di sektor teknologi mereka.

Terakhir Cina, sarang untuk orang-orang kaya baru bermunculan, terus mendapat manfaat dari agenda ekonomi nasional komprehensif pemerintahnya. Raksasa Asia ini diperkirakan akan menjadi rumah bagi 32 dari 40 kota dengan kekayaan dunia selama lima tahun ke depan.

Menurut Wealth-X yang dilansir dari CNBC, berikut daftar 10 negara di dunia dengan kemungkinan pertumbuhan orang-orang kaya tercepat.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

Whats New
IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com