Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ritel Tutup, Darmin Bilang Dunia Sedang Berubah

Kompas.com - 18/01/2019, 14:42 WIB
Yoga Sukmana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution menilai, banyaknya toko ritel yang tutup tak lepas dari perubahan pola bisnis yang terjadi saat ini.

"Kalau soal ritel, karena dunia sedang berubah," ujarnya di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Jumat (18/1/2019).

Salah satu perubahan itu yakni berkembangnya penjualan barang secara online atau e-commerce. Hal ini menjadi tantangan bagi para peritel konvensional.

Selain e-commerce, persaingan juga datang dari kian pesatnya akselerasi mini market. Bahkan mini market juga sudah masuk ke desa-desa.

Baca juga: HERO Tutup 26 Gerai, Terpukul E-Commerce?

Akibatnya toko ritel besar yang sudah bertahan puluhan tahun juga turut terkena dampaknya.

"Di Indonesia ada fenomena yang namanya Indomaret, Alfamart, mart-mart lain. Itu memang merubah konstalasi. Mesti ada yang tersingkir ya," kata Darmin.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Tutum Rahanta meminta pemerintah memberikan keadilan perlakuan kepada pengusaha ritel.

Hal ini diminta lantaran banyak usaha ritel yang menutup gerainya. Contoh terbaru yakni ditutupnya 26 gerai HERO. Ditengarai salah satu penyebabnya yakni belum adilnya perlakukan kepada pengusaha ritel dengan e-commerce.

"Kalau demand-nya besar siapapun yang kompetitif pasti kebagian rejeki. Tapi kalau demand-nya sedikit siapapun pelaku usaha pasti ada yang mati. Ini pertempuran," ujar Tutum di acara diskusi Bisnis PAS FM, Jakarta, Rabu (16/1/2019).

"Ada yang katakan soal shifting (ke online). Ada korelasi enggak? ada. Nah kami selalu minta pemerintah, tolong berikan keadilan," sambung dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com