Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jonan: Menghasilkan Bahan Bakar Ramah Lingkungan Merupakan Suatu Kewajiban

Kompas.com - 18/01/2019, 15:39 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui PT Pertamina (Persero) tengah mengembangkan bahan bakar minyak (BBM) yang lebih ramah terhadap lingkungan.

Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan, menghasilkan bahan bakar yang ramah terhadap lingkungan merupakan suatu kewajiban sebagai warga dunia dan tanggung jawab sebagai anak bangsa.

“Kemajuan atau pertumbuhan ekonomi bangsa ini jika sebesar 5 persen saja per tahun, kalau kita tidak memulai membuat bahan bakar yang ramah lingkungan, maka 25 tahun lagi polusinya akan sangat buruk. Kalau makin lama polusinya makin buruk maka tingkat kesehatan masyarakatnya juga makin terganggu dan akibatnya harapan hidup makin menurun," ujar Jonan dalam keterangan tertulisnya, Jumat (18/1/2019).

Jonan berharap, Pertamina selain dapat menghasilkan BBM yang ramah lingkungan juga 100 persen menggunakan bahan baku renewable energy.

Baca juga: Anggota Komisi VII Sindir Jonan Sering Absen Rapat Dengan DPR

“Masyarakat berharap minyak diesel yang dihasilkan Pertamina di kemudian hari, itu akan berasal dari renewable energy sehingga tingkat polusi yang dihasilkan itu akan rendah, akan makin sangat berkurang karena tidak bisa jika tidak ada sama sekali polusinya," kata Jonan.

Sementara itu, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati mengatakan, Pertamina saat ini sedang mengembangkan BBM berbasis sawit yang ramah lingkungan. Pengembangan BBM tersebut dilakukan selain blending FAME juga co-processing dan hydrorefining.

"Co-processing dan hydrorefining tersebut akan menghasilkan energi yang lebih bersih jika dibandingnkan dengan FAME yang hari ini kita hasilkan. Opsi-opsi pengembangan energi bersih melalui proses hydrorefining tersebut merupakan sepenuhnya hasil karya anak bangsa hasil kerjasama dengan LAPI-ITB dengan nama katalisnya, katalis Merah-Putih," ujar Nicke.

Nicke menambahkan, pengembangan bahan bakar ramah lingkungan ini secara bertahap sedang dikerjakan di beberapa kilang Pertamina dan diharapkan sebelum tahun 2023 sudah dapat diimplementasikan di empat kilang milik Pertamina yang memiliki Residual Fuel Catalytic Cracking (RFCC) yang pada saatnya nanti akan menghasilkan green diesel, green avtur dan green fuel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com