Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Tahun Ini, IHSG Diprediksi Bisa Tembus 7.000

Kompas.com - 21/01/2019, 14:25 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi jauh lebih baik pada tahun ini.

Deputy Head of Equity Research Mandiri Sekuritas Tjandra Lienandjaja, mengatakan IHSG di akhir tahun ini bisa mencapai 7.000. Beberapa sektor yang akan mendorong kinerja IHSG tahun ini di antaranya adalah konsumer, perbankan, properti, dan kesehatan.

"Kita expect indeks tahun ini by the end of the year sekitar 7.000. Ada kenaikan 10 sampai 15 persen dari tahun lalu," ujar Tjandra ketika memberikan penjelasan kepada awak media di Jakarta, Senin (21/1/2019).

Sementara, sektor komoditas akan menjadi salah satu sektor dengan kinerja yang tidak cukup baik tahun ini.

Baca juga: Tahun Politik, IHSG Diprediksi Bergerak Positif

Adapun untuk properti, memasuki paruh kedua dari 2019 akan membaik. Tjandra mengatakan, kinerja industri di berbagai sektor seharusnya membaik setelah pemilihan umum (pemilu) rampung.

Sentimen lainnya selain pemilu yang juga mendorong perbaikan pasar modal dalam negeri adalah tren kenaikan suku bunga yang diperkirakan tidak lagi agresif tahun ini. Tjandra menyatakan, pihaknya memprediksi Bank Indonesia (BI) hanya akan menaikkan suku bunga sebanyak satu kali tahun ini.

"Tahun ini kita expect suku bunga (naik) satu kali lagi ya. Tapi kita expect itu sudah bisa stabil sehingga (pelaku pasar) sudah bisa siap-siap," ujar Tjandra.

Baca juga: 2019, Suku Bunga Acuan BI Diprediksi Turun ke Kisaran 5 Persen

Kinjera sektor komoditas yang lesu tahun ini, membuat pemerintah harus segera memutar otak agar target pertumbuhan ekonomi di 2019 sebesar 5,3 persen tercapai.

Pada kesempatan yang sama, Head of Mandiri Institute Moekti Soejachman mengatakan, Indonesia harus menggeser orientasi ekspornya dari sektor komoditas ke manufaktur.

"Dengan harga komoditas yang turun kita perlu mulai fokus ke manufaktur karena enggak bisa terus menerus memggantungkan ekonomi pada komoditas. Karena harga komoditas relatif fluktuatif. Sementara manufaktur lebih stabil dan biasanya kontrak jangka panjang," ujar Moekti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Bertemu Tony Blair, Menko Airlangga Bahas Inklusivitas Keuangan hingga Stabilitas Geopolitik

Bertemu Tony Blair, Menko Airlangga Bahas Inklusivitas Keuangan hingga Stabilitas Geopolitik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com