Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jonan: Koordinasi Lintas Lembaga Kurang Kompak dalam Mitigasi Bencana

Kompas.com - 21/01/2019, 16:48 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menganggap sinergi antar institusi terkait kurang terjalin baik. Antara instansi satu dengan instansi lainnya masih mengedepankan ego untuk membagi informasi soal bencana.

"Saya minta tidak boleh egonya ego institusikalau pendapatnya secara resmi pemerintah dari Badan Geologi, tapi buat instansi lain masukanna harus terbuka," ujar Jonan di kantor KESDM, Jakarta, Senin (21/1/2019).

Jonan menganggap bencana geologi yang terjadi merupakan sesuatu yang tak bisa diprediksi secara pasti. Alat-alat yang dimiliki saat ini hanya bisa mendeteksi kondisi gunung atau lempengan bawah laut, namun tidak bisa memastikan apakah ada potensi bencana setelahnya. Sebab, tak semua erupsi gunung menyebabkan gempa maupun tsunami.

"Hampir tidak ada bencana geologi yang bisa dicegah. Yang ada mitigasi sehingga bisa mengurangi korban jiwa dan material," ujar Jonan

Jonan mengatakan, mitigasi bisa dilakukan jika informasi bisa dihimpun secara keseluruhan, bukan setengah-setengah. Agar lebih komperhensif, bisa mengundang ahli terkait agar lebih kaya informasinya. Dengan demikian, sistem mitigasi bisa lebih mendetil, bahkan mendekati akurat.

"Yang dipertaruhkan keselamatan nyawa manusia. Jadi harus mengurangi, bahkan kalau bisa tidak ada (korban)," kata Jonan.

Jonan juga meminta BNPB, LIPI, maupun badan lainnya untuk proaktif memberi masukan terkait mitigasi bencana. Selama ini, kata dia, Badan Geologi Kementerian ESDM masih jarang menerima masukan dari pihak luar.

Kasus tsunami di Banten akibat aktivitas gunung anak krakatau menjadi pelajaran besar untuk lebih waspada ke depannya.

"Semua pihak harus introspeksi apa kekurangan masing-masing. Tidak mungkin tak ada analisa atau prediksi. Ini perlu dibahas terbuka," kata Jonan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com