Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bappenas Prediksi Defisit Transaksi Berjalan 2018 di Bawah 3 Persen

Kompas.com - 22/01/2019, 12:50 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro memprediksi defisit transaksi berjalan (current account deficit) Indonesia sepanjang 2018 masih di bawah 3 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Bank Indonesia (BI) sendiri sebelumnya mencatat defisit transaksi berjalan di kuartal III 2018 sebesar 8,8 miliar dollar AS atau setara dengan 3,37 persen terhadap PDB.

"Harusnya bisa 2 sampai 2,5 persen tingkat CAD, barangkali masih manageable (dapat dikelola) ya buat Indonesia," ujar Bambang di Jakarta, Selasa (22/1/2019).

Baca juga: Sri Mulyani: Defisit Transaksi Berjalan Bukanlah “Dosa

Bambang menambahkan, untuk merealisasikan target defisit transaksi berjalan tersebut, Indonesia harus bisa memanfaatkan kondisi perang dagang antara Amerika Serikat dan China.

Dengan kondisi perekonomian dunia yang dilanda gejolak itu, Indonesia harus bisa memasarkan produknya di kedua negara tersebut. Dengan begitu, ekspor Indonesia akan melonjak.

Selain itu, kata Bambang, masyarakat juga perlu mengurangi ketergantungan barang-barang impor.

"Intinya harus mulai meninggalkan ketergantungan pada komoditas ya, harus lebih promote produk-produk manufaktur," kata Bambang.

Baca juga: Sri Mulyani: Hasil Upaya Tekan Defisit Transaksi Berjalan Tak Instan

Sebelumnya, tingginya defisit neraca perdagangan di bulan November 2018 membuat Bank Indonesia (BI) meningkatkan proyeksi defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) dari yang tadinya bisa di bawah 3 persen menjadi 3 persen dari PDB.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan defisit neraca perdagangan di bulan November 2018 melebar menjadi 2,05 miliar dollar AS dari yang sebelumnya 1,82 miliar dollar AS. Angka tersebut adalah yang tertinggi selama tahun 2018 ini.

"Jangan terlalu kaget kalau kuartal IV (CAD) bisa sedikit di atas 3 persen dari PDB (Produk Domestik Bruto)," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo ketika memberikan keterangan pers terkait hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan di kantornya, Kamis (20/12/2018).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Whats New
Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Whats New
Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Earn Smart
TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com