Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moka Dorong UKM Besaing dan Berinovasi dengan Teknologi

Kompas.com - 22/01/2019, 16:42 WIB
Murti Ali Lingga,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Startup penyedia layanan point of sale, Moka mendorong pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Tanah Air agar dapat naik kelas. Sehingga mampu bersaing dan berinovasi lewat teknologi.

"Hal ini sejalan dengan visi Pemerintah Indonesia dalam Revolusi Industri 4.0 untuk memajukan UKM Indonesia agar bisa besaing dan mampu berinovasi dengan teknologi," kata VP Brand & Marketing Moka, Bayu Ramadhan di Jakarta, Selasa (22/1/2019).

Bayu menjelaskan, guna mendorong percepatan itu, Moka membuat kegiatan berbasis edukasi teknologi digital untuk UKM bertajuk A Cup of Moka (ACOM). ACOM fokus menyelenggarakan lokakarya tatap muka berisi edukasi bisnis untuk komunitas dan UKM berbagai kota di Indonesia.

"Melalui ACOM, Moka menginisiasi sebuah wadah yang mempertemukan para pelaku UKM dengan para ahli di bidang yang berkaitan dengan pengembangan UKM untuk dapat meningkatkan daya saing dan kreativitas, serta memiliki tingkat kompetisi yang setara dengan bisnis besar lainnya," ujarnya.

Menurutnya, salah satu cara utama untuk mencapai visi pemerintah tersebut yakni melalui pemberdayaan UKM Go-Online yang patut didukung dengan upaya UKM agar melek digital. Apalagi, jumlah UKM di Indonesia yang melek digitalisasi masih berada di bawah angka 20 persen dari total UKM.

"Padahal pemanfaatan teknologi dapat mendorong produktivitas UKM untuk tumbuh dan berkembang, solusi yang dapat dijalani adalah dengan memberi pelatihan UKM. Moka ingin berkontribusi membantu pemerintah untuk memaksimalkan upaya tersebut, dengan memfasilitasi pelaku UKM mendalami pengetahuan bisnisnya agar dapat naik kelas dan berkelanjutan dengan memanfaatkan teknologi digital," paprnya.

Dia menuturkan, inisiasi ACOM bertujuan untuk memberikan manfaat utama bagi pelaku UKM. Pertama, melalui konten edukatif berisi materi data-driven yang terbagi menjadi dua topik utama. Kedua, yaitu wadah kolaborasi di mana ACOM dapat menjadi medium bagi komunitas dan UKM yang ingin berkolaborasi langsung dengan program-program yang diadakan.

"Misalnya untuk mempromosikan komunitas, networking, atau berpartisipasi dalam acara-acara komunitas UKM yang memiliki pesertanya sendiri," sebutnya.

Selain itu, Moka kini sedang membangun Moka Learning Hub yang ditujukan sebagai pusat berbagi ilmu dan inspirasi seputar bisnis melalui dua medium baik offline maupun online.

“Kami di Moka sangat mengharapkan agar para pelaku UKM dapat berkembang dan semakin maju melalui ACOM,” harapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com