Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dorong Ekspor, Kemendag Gelar Good Design Indonesia

Kompas.com - 24/01/2019, 12:05 WIB
Murti Ali Lingga,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Direktorat Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) terus mendorong kinerja ekspor melalui program peningkatan daya saing produk berbasis desain. Salah satunya melalui ajang Good Design Indonesia (GDI) yang digelar ketiga kalinya sejak 2017 lalu.

”GDI merupakan sebuah pengakuan yang diberikan kepada desainer atau pelaku usaha berorientasi ekspor atas keberhasilannya menciptakan desain produk, tidak hanya bernilai seni tinggi tetapi juga harus memiliki sisi komersial untuk bisa masuk ke pasar ekspor," kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN), Arlinda di Kantor Kemendag, Jakarta, Kamis (24/1). 

Arlinda mengatakan, melalui ajang GDI ini, para pemenang dapat naik kelas dan mendapat pengakuan internasional. Tahun ini, GDI dihelat dengan bekerja sama dengan Japan Institute of Design Promotion (JDP). GDI diharapkan dapat membangun reputasi Indonesia di kancah global sebagai salah satu barometer perkembangan desain di dunia. 

"Yang membedakan GDI dengan ajang desain Iain di Indonesia adalah fokus penjurian yang menekankan tidak hanya dari desain, tetapi juga segi komersial suatu produk yang memiliki peluang di pasar ekspor. Dengan kata Iain, GDI ini ditujukan kepada produk-produk yang berorientasi ekspor,” ucapnya.

Baca juga: Di Amerika, Mendag Samakan Pentingnya CPO bagi Indonesia dengan Boeing bagi AS

Ia menyebutkan, penyelenggaraan GDI yang ke-3 ini terdapat perubahan dari sisi kategorisasi produk. Berbeda dari dua tahun sebelumnya yang membuka pendaftaran untuk enam kategori dan tahun ini GDI menerima pendaftaran produk sebanyak 16 kategori dengan masa pengumpulan mulai 24 Januari-24 Maret 2019.

Penambahan kategori ini sebagai bentuk dukungan terhadap produk-produk Indonesia agar bisa diterima pasar mancanegara khususnya Jepang, sesuai dengan kategori yang berlaku pada ajang G-Mark.

"GDI juga menjadi salah satu wujud komitmen kami mempromosikan produk-produk nasional kepada para buyer. Karena para pemenang GDI 2019 juga akan diikutsertakan pada pameran TEI ke-34 yang akan berlangsung pada 16-20 Oktober 2019 melalui paviliun khusus yang difasilitasi oleh Ditjen PEN,” sambungnya.

GDI terbuka bagi pelaku usaha dan desainer yang memiliki kewarganegaraan Indonesia (WNI). Serta memenuhi salah satu dari syarat utama, yaitu dibuat di Indonesia dan/atau dijual di Indonesia.

Baca juga: Mungkinkah Indonesia Ekspor Beras?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com