Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2019, BI Diprediksi Hanya Satu Kali Naikkan Suku Bunga Acuan

Kompas.com - 24/01/2019, 17:32 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Standard Chartered Indonesia memproyeksikan bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) masih akan beberapa kali menaikkan suku bunga di 2019, tapi tidak seekstrim tahun lalu.

Tahun lalu, The Fed menaikkan hingga empat kali suku bunga untuk menyeimbangkan pertumbuhan AS. Tahun ini, dengan melemahnya ekonomi AS, kemungkinan The Fed hanya akan menaikkan suku bunga dua kali.

"Meski The Fed naiknya tidak banyak, tapi tetep naik kemungkinan di semester 2," ujar Ekonom Standard Chartered Bank Aldian Taloputra di Jakarta, Kamis (24/1/2019).

Baca juga: 2019, Suku Bunga Acuan BI Diprediksi Turun ke Kisaran 5 Persen

Perkiraan tersebut mengacu pada prediksi melambatnya pertumbuhan ekonomi global pada 2019. Pertumbuhan ekonomi global yang tahun lalu mencapai 3,8 persen diprediksi turun jadi 3,6 persen.

Di semester I 2109, Aldian memperkirakan The Fed akan menghentikan sementara aksinya. Bank sentral masih akan memantau kondisi ekonomi global seperti perang dagang maupun faktor lain yang bisa berpengaruh pada moneter.

"Tahun lalu The Fed sudah mencapai peak-nya sehingga tak akan sebanyak 2018," kata Aldian.

Di samping itu, suku bunga Bank Indonesia (BI) juga diperkirakan lebih stabil. Tahun lalu, BI menaikkan suku bunga hingga 175 basis poin (bps).

Baca juga: Belum Akan Naikkan Suku Bunga Acuan, The Fed Masih Wait and See

Untuk 2019, suku bunga kemungkinan akan naik sebesar sebelumnya.

"BI mungkin akan naik sekali. Mungkin duluan sedikit naiknya dari The Fed karena belakangan sudah menahan," kata Aldian.

Sebelum ekonomi AS mengalami perlambatan, BI memperkirakan tahun ini The Fed akan kembali menaikkan suku bunga hingga tiga kali. Namun, di akhir tahun menunjukkan kondisi yang berbeda sehingga prediksi berubah menjadi dua kali.

Ditambah lagi dengan adanya ketidakpastian di pasar keuangan yang bisa memperlambat The Fed menaikkan suku bunga di 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Work Smart
BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Spend Smart
SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com