Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PayTren Hadirkan Layanan Remitansi untuk TKI

Kompas.com - 24/01/2019, 20:02 WIB
Murti Ali Lingga,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan  teknologi keuangan atau financial technology (Fintech) pembayaran PT Veritra Sentosa Internasional (PayTren) melebarkan sayap dengan menghadirkan fitur remitansi atau layanan pengiriman uang. Ini untuk menjawab kebutuhan publik khususnya yang ada di luar negeri.

Selama ini, ihwal pengiriman dana sering menjadi keluhan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di berbagai negara.

"Remitens itu adalah salah satu inisiatif bisnis kami untuk menjawab pain point yang dialami oleh TKI (Tenaga Kerja Indonesia) kita di luar negeri," kata CRO & Direct of Legal and Compliance PayTren, Samuel Mulyono kepada Kompas.com di Satrio Tower Jakarta Selatan, Kamis (24/1/2019).

Baca juga: Paytren akan Luncurkan Layanan remitansi

Samuel menjelaskan, secara umum TKI di luar negeri terbilang kesulitan untuk mengirimkan uang atau dana kepada keluargannya di Tanah Air. Selain pilihan layanan yang minim, sisi biaya juga menjadi pertimbangan lain ketika ingin mengirimkan uang.

"Jadi selama ini mereka melakukan transfer uang ke Indonesia atau keluarganya dengan biaya yang cukup mahal. Kami coba memikirikan bagaimana caranya, salah satu cara untuk menjawab kebutuhan itu dengan menghadirkan fitur transfer dana," ujarnya.

Dia menuturkan, untuk saat ini fitur ini sudah bisa dipakai dan digunakan namun masih terbatas di beberapa negara. PayTren sudah menjalin kerja sama dengan layanan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yakni Prima dan Bersama.

Baca juga: Yusuf Mansur: Paytren Berpotensi Jadi Unicorn dan Bisa Beli Unicorn Lainnya

"Secara cost jauh lebih murah. Kirim dari luar negeri ke dalam negeri itu sudah bisa, terutama TKI yang ada di Hong Kong," imbuhnya.

Ia menyebutkan, para TKI di sana sudah bisa mengirimkan uangnya lewat layanan WeChat, Alipay, dan TNG Wallet. Selama suatu negara punya aplikasi ini sudah bisa melakukan transfer dana dan melayani transaksi.

"Ini baru mulai setelah dapat izin (Bank Indonesia) sekitar 8 Desember 2018. Sudah berjalan. Yang lagi kami kerjakan saat ini supaya transfer dana dari Indonesia ke luar negeri juga bisa," sambungnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com