Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faktor Eksternal Topang Penguatan Rupiah Hari Ini

Kompas.com - 28/01/2019, 14:45 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS terpantau terus stabil dan cenderung menguat sejak awal tahun.

Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI) Nanang Hendarsah mengatakan, menguatnya rupiah lantaran nilai tukar dollar AS yang cenderung melemah karena keluarnya arus modal atau flight from quality dari pasar keuangan Amerika Serikat.

Nanang mengatakan, setidaknya terdapat tiga hal yang mendorong arus modal keluar dari pasar Amerika Serikat.

"Yang pertama kemajuan penyelesaian Brexit (British Exit/keluarnya Inggris dari Uni Eropa) setelah Partai Democrate Union Party (DUP) yang selama ini menjadi garis keras penentang Brexit menyatakan dukungannya pada proposal Perdana Menteri Theresa May," ujar Nanang kepada Kompas.com, Senin (28/1/2019).

Baca juga: Rupiah Menguat, Ini Empat Faktor Pendorongnya Menurut Gubernur BI

Faktor kedua, pemerintah AS yang sempat tutup sebagian setidaknya selama satu bulan kembali beroperasi karena terjadi kesepakatan antara Presiden Donald Trump dan Kongres Amerika Serikat yang bersedia memberikan pendanaan kepada Pemerintah Federal hingga 15 Februari 2019.

Hal ketiga, muncul optimisme penyelesaian sengketa dagang antara Amerika Serikat dan China dengan rencana kunjungan delegasi Wakil Menteri China ke Washington DC menjelang konferensi tingkat tinggi (KTT) di akhir Januari.

"Risk on di pasar keuangan global dan flight from quality, mendorong investor kembali membeli higher yielding (imbal hasil yang lebih tinggit) asset dengan melepas US Treasury (obligasi pemerintah AS) sehingga membuat indeks saham global menguat dan yield sovereign bond utama naik," jelas Nanang.

Faktor pendorong lainnya adalah melambatnya perekonomian global yang terdeteksi dari berlanjutnya kemerosotan kegiatan ekonomi di China dan Eropa, serta ditambah lagi dengan risiko yang muncul dari tutupnya pemerintah AS.

"Maka arah kebijakan moneter The Fed ke depan diperkirakan banyak analis akan membuat dollar AS melemah secara broad base," jelas dia.

Baca juga: Diprediksi Menguat, Rupiah Bisa Tembus di Bawah Rp 14.000 Per Dollar AS

Sebagai catatan, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS kembali menguat setelah pekan lalu kembali memasuki kisaran level Rp 14.100. Di pasar spot Bloomberg, Senin (28/1/2019) rupiah diperdagangkan pada Rp 14.046,5 per dollar AS, menguat 42,05 poin atau 0,3 persen dibandingkan penutupan perdagangan pekan lalu yang berada pada posisi Rp 14.092 per dollar AS.

Sementara di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) nilai tukar rupiah hari ini berada di posisi Rp 14.038 per dollar AS menguat 125 poin atau 0,88 persen dibanding penutupan akhir pekan lalu yang berada di posisi Rp 14.163 per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com