Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepanjang 2018, Bank Mandiri Catat Laba Rp 25 Triliun

Kompas.com - 28/01/2019, 18:45 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan laba sebesar 21,2 persen menjadi Rp 25 triliun di akhir 2018.

Direktur Keuangan Bank Mandiri Panji Irawan mengatakan, kenaikan tersebut didorong oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) sebesar 5,28 persen menjadi Rp 57,3 triliun di 2018 dari Rp 51,9 triliun di 2017.

Faktor penopang lainnya adalah pendapatan atas jasa (fee based income) juga meningkat siginifikan sebesar 20,1 persen atau Rp 4,7 triliun menjadi Rp 28,4 triliun.

"Laba Bank Mandiri tumbuh 21,2 persen menjadi Rp 25 triliun di 2018," ujar Panji ketika memberikan paparan kinerja Bank Mandiri di Jakarta, Senin (28/1/2019).

Baca juga: Hingga Akhir Tahun, Bank Mandiri Targetkan Laba Bersih Rp 24 Triliun

Pertumbuhan fee based income Bank Mandiri meningkat signifikan didukung pertumbuhan provisi dan komisi sebesar 5,63 persen atau Rp 703 miliar, dan pendapatan lainnya yang terdiri atas transaksi valas serta pengumpulan perbaikan aset yang cukup besar di kisaran Rp 4,09 triliun.

"Kita periode 2018 cukup besar melakukan transaksi jual beli valas, penjualan valas eksportir ke Bank Mandiri tinggi, hampir Rp 4 triliun di 2018," ujar Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo pada kesempatan yang sama.

Namun, Bank Mandiri mencatatkan pertumbuhan pendapatan dari keuntungan surat berharga minus 32,37 persen atau Rp 338 miliar menjadi Rp 915 miliar.

Baca juga: Bank Mandiri Akan Terbitkan Surat Utang Rp 40 Triliun

Sebagai catatan, Bank Mandiri melakukan write off atau penghapusan kredit sebesar Rp 13 triliun untuk memperbaiki aset perusahaan. Hal tersebut dilakukan untuk membersihkan potofolio perseroan yang dalam kisaran 2014 hingga 2015 mengalami peningkatan kredit macet (non performing loan/NPL) yang sempat menyentuh level 4 persen di 2016.

"Diharapkan write off ini adalah write off terbesar terakhir dalam tiga tahun terakhir. Untuk 2019, write off sudah jauh lebih normal," ujar Kartika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com