Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertumbuhan Pendapatan Alibaba Sentuh Level Terendah dalam Tiga Tahun

Kompas.com - 31/01/2019, 15:14 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber Reuters

HONG KONG, KOMPAS.com - Raksasa e-commerce Alibaba Group mencatatkan pertumbuhan pendapatan kuartalan terendah sejak tahun 2016. Ini merupakan dampak perlambatan ekonomi China.

Selain itu, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (31/1/2019), perang dagang antara AS dan China juga membuat konsumen mengurungkan pembelian. Kinerja bisnis Alibaba ini pun menambah kekhawatiran investor.

Sebab, penjualan dan pendapatan Alibaba kerap dijadikan tolok ukur belanja konsumen di China, negara ekonomi terbesar kedua di dunia.

Baca juga: Penjualan Barang Palsu di Alibaba Diklaim Merosot Tajam

Pada kuartal III 2018, pendapatan Alibaba dilaporkan sebesar 117,28 miliar yuan atau setara 17,47 miliar dollar AS. Angka tersebut sedikit lebih tinggi dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya, yakni 83 miliar yuan.

Adapun sebelumnya, 31 orang analis yang disurvei oleh Refinitiv memproyeksikan pendapatan Alibaba mencapai 118,9 miliar yuan. Alibaba merupakan perusahaan paling bernilai kedua di Asia setelah Tencent.

Pendapatan bersih naik 33 persen menjadi 30,96 miliar yuan. Biasanya Alibaba mencatat rekor pendapatan tertinggi pada periode akhir tahun berkat hari belanja Single's Day pada November.

Dahsyatnya penjualan produk pada Single's Day bahkan mengalahkan dua pesta belanja sekaligus di AS, yakni Black Friday dan Cyber Monday.


 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com