Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek Kereta Cepat, Mesin Bor Berdimensi 16 Meter Didatangkan dari China

Kompas.com - 08/02/2019, 15:57 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tumiyono menyampaikan pengembangan kereta cepat Jakarta-Bandung ditargetkan capai 55 persen pada 2019. Mesin bor berdimensi 16 meter pun didatangkan.

"Kemajuan pembangunan keseluruhan targetnya 55 persen, urutannya pondasi, dudukan rel, rel lewat terowongan, terowongannya jadi dan relnya masuk," kata Tumiyono di Jakarta, Jumat (8/2/2019).

Dia mengatakan, sebuah mesin bor asal China berdimensi 16 meter telah tiba di Halim Jakarta, untuk mengebor jalur dari Halim menyebrang ke tol dengan panjang sekitar 800 meter.

"Sekarang pergerakannya seporadis. Tunnel sudah bergerak, pilar-pilar juga bergerak," ujarnya.

Baca juga: Pembebasan Lahan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Capai 85 Persen

Ia menyebutkan, pengembangan kereta cepat saat ini difokuskan pada pembangunan darat, di mana pembebasan tanahnya telah mencapai 90,1 persen.

"Sisanya 9 persen itu isinya adalah fasilitas sosial (fasos) dan fasilitas umum (fasum) yang tidak harus selesai sekaligus, karena itu bisa parsial," sebutnya.

Menurut dia, untuk menuntaskan lahan fasos dan fasum, diperlukan negosiasi dengan masyarakat setempat agar mencapai kesepakatan.

"Mudah-mudahan dalam waktu tidak terlalu lama bisa selesai, karena kita harus nego, misalnya memindahkan masjid menjadi ke mana, dan semacamnya," ujar Tumiyono.

Adapun tahapan pembangunan darat (mainland) yang dilakukan yakni membuat pondasi, membangun dudukan rel, membangun terowongan, dan memasukkan rel yang juga melewati terowongan.

Setelah rampung, akan dilanjutkan dengan pembangunan transit oriented development (TOD).

"TOD prioritasnya, kalau kereta cepat itu di deliver 2021, berarti minimal fasilitas sudah harus rampung," ucap dia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com