Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Ini Alasan Petani di Sragen Bagi-bagi Cabai

Kompas.com - 12/02/2019, 13:47 WIB
Hotria Mariana,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang petani cabai asal Pilangsari, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah menggratiskan semua cabai miliknya kepada warga sekitar, Selasa (12/2/2019).

"Iya, saya memang gratiskan untuk warga. Silahkan dipetik sendiri,” ujar Sukirman, petani cabai tersebut.

Menurut dia, hal itu dilakukan bukan karena putus asa lantaran rendahnya harga jual. 

Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Sragen Suwito mengatakan, pembagian itu wajar dilakukan saat masa panen habis. Pasalnya, lahan perlu dibongkar untuk ditanami tanaman baru. Apalagi, ia melanjutkan, jika luas lahan terbatas.

Mengenai rugi atau tidaknya para petani, Suwito menjelaskan bahwa harga cabai di tingkat petani bersifat fluktuatif. Para petani tersebut menikmati kisaran harga yang lumayan pada panen sebelumnya.

"Menurut saya wajar, musim ini harga kurang bagus, tapi di musim panen sebelumnya harga relatif stabil, masih ada margin keuntungan," jelasnya dalam siaran tertulis.

ketika masa panen habis lahan perlu dibongkar untuk ditanami tanaman baru, apalagi jika luasan lahan terbatas. Dok. Kementan ketika masa panen habis lahan perlu dibongkar untuk ditanami tanaman baru, apalagi jika luasan lahan terbatas.

Meski keadaan tampak tidak berpihak, Suwito menilai masyarakat petani masih bisa bersyukur. Setidaknya, imbuh dia, hal-hal seperti ini menjadi momen untuk mereka saling intropeksi. 

“Bahasa kerennya, ya beginilah dunia budidaya cabai. Ada kalanya untung segunung, ada kalanya pula impas. Semua wajib disyukuri," tandasnya.

Sementara, Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementan Mohammad Ismail berharap para petani tidak gampang putus asa dalam berbudidaya cabai. 

“Bukan berarti saat harga lagi murah, terus petani putus asa, sehingga tidak mau merawat dan menanam lagi,” ujar Ismail. 

Ismail pun meyakini para petaninya sudah mengenal bahkan paham soal manajemen pola tanam, sehingga yang dibutuhkan saat ini hanyalah pengawalan dalam penerapan di lapangan. 

Mengenai solusi konkret akan masalah tersebut, Ismail menuturkan bahwa saat ini Kementerian Pertanian (Kementan) sedang berupaya mencarinya. 

“Namun berapa solusi nyata sudah dilakukan, misalnya pengawalan penurunan biaya kargo pesawat hingga menjembatani dengan industri olahan,” kata dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Cara Cek Angsuran KPR BCA secara 'Online' melalui myBCA

Cara Cek Angsuran KPR BCA secara "Online" melalui myBCA

Work Smart
10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

Whats New
Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Whats New
Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Whats New
BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com