Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung Energi Baru Terbarukan, Siemens Bangun Sistem Monitor di PLTS

Kompas.com - 13/02/2019, 12:38 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Digital Grid PT Siemens Indonesia memperkenalkan SICAM Microgrid Control dan SICAM Microgrid PV Control System untuk mendukung kerja pembangkit listrik trnaga surya di Indonesia.

Sistem fotovoltaik untuk PLTS ini dapat memonitor dan mengontrol catu daya di jaringan distribusi listrik otonom. Dengan demikian, manajemen energi bisa lebih efisien dan andal.

Kepala Divisi Digital Grid PT Siemens Indonesia Gerald Quaas mengatakan, sistem ini menawarkan komunikasi yang fleksibel, berkelanjutan tanpa batas, keamanan yang maksimum, dan migrasi tanpa batas. Sehingga menjamin penggunaan yang optimal dari sistem pembangkit listrik.

"Hal ini menunjukkan komitmen dan kemampuan kuat dari Siemens Indonesia untuk memberikan solusi dan teknologi berkualitas ke berbagai negara bagi dan kami bangga karena hal ini dikerjakan oleh karyawan lokal," ujar Quaas dalam keterangan tertulis, Rabu (13/2/2019).

Sistem tersebut sudah diterapkan dalam mendukung transformasi energi di Vietnam. Siemens memasok sistem dan layanan pemantauan serta kontrol ke pembangkit listrik tenaga surya terbesar di negara itu.

Namun, proyek itu baru beroperasi resmi pada pertengahan 2019. Dengan sistem yang dibangun Siemens, proyek itu dapat menghasilkan hingga 425 Gigawatt jam (GWh) per tahun, yang cukup untuk melistriki 200.000 rumah dan menghemat sekitar 250.000 ton karbon dioksida.

Siemens akan memasok inverter, transformator daya dan distribusi, Panel Tegangan Menengah (PTM) berinsulasi gas, pemutus sirkuit, dan sistem pemantauan dan control pada proyek pembangkit listrik tenaga surya pertama Siemens di Asia Tenggara itu.

Sementara itu, Siemens melihat peluang yang sama di Indonesia. Sebab, Indonesia memiliki sumber energi baru dan terbarukan yang melimpah seperti angin, matahari, biomassa, hidro, dan panas bumi. Bahkan, pemerintah menyatakan keseriusannya untuk mencapai target 23 persen pada tahun 2025, dan 31 persen pada tahun 2050. Karena itulah Siemens Indonesia menghadirkan teknologi serta keahlian untuk solusi energi rendah karbon atau ramah lingkungan untuk mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam memenuhi target emisi nasional.

"Upaya untuk mengurangi emisi karbon serta memenuhi permintaan akan kebutuhan energi yang terus meningkat, dikarenakan bertumbuhnya populasi nasional, pastinya membutuhkan sebuah solusi inovatif dan modern," kata Quaas.

Oleh karena itu, Siemens Indonesia mengambil bagian dalam penyediaan sistem pemantauan dan kontrol, yang terdiri dari SICAM Micro Grid PV Control System dan SCADA. Semua bagian dari solusi ini diproduksi dari fasilitas pabrik Siemens yang berlokasi di Pulomas, Jakarta. Rencananua sistem ini akan dikirim ke lokasi proyek pada kuartal pertama tahun 2019 dengan pemasangan dan pengujian direncanakan selesai pada pertengahan tahun 2019.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com