Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhub Akan Lengkapi LRT Sumsel dengan Fasilitas untuk Difabel

Kompas.com - 14/02/2019, 07:29 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Light Rail Transit (LRT) Sumatera Selatan sudah mulai beroperasi sejak pelaksanaan Asian Games 2018 pada Agustus 2018 lalu.

Meski sudah beroperasi, namun fasilitasnya belum lengkap dan optimal. Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri mengatakan, pihaknya akan menambah fasilitas untuk difabel agar LRT leboh mudah diakses.

"Pembangunan LRT Sumsel harus memenuhi standar pelayanan minimal yang di dalamnya diatur layanan difabel," ujar Zulfikri di Jakarta, Rabu (13/2/2019).

Zulfikri mengatakan, kewajiban memberikan akses dan fasilotas kepada kaum difabel diatur dalam peraturan menteri. Saat ini, hampir di setiap stasiun memiliki fasilitas tersebut, seperti lift, eskalator, dan juga lantai bertekstur untuk tunanetra. Sementara itu, di LRT Sumsel saat ini fasilitas itu belum tersedia.

"Ada beberapa lokasi yang tidak.bisa dipenuhi. Kayak pembangunan lift yang masih bermasalah di lahan yg ada. Tapi secara umum bisa digunakan difabel," kata Zulfikri.

Zulfikri mengatakan, selama Asian Games 2018 berlangsung, LRT telah mengangkut lebih dari 2.500 penumpang, mulai dari atlit, official, hingga media untuk mobilitas mereka.

Selama perhelatan berlangsung, mereka sama sekali tidak dikenakan biaya alias gratis. Setelah Asian Games usai, LRT baru dibuka untuk umum dengan tarif Rp 12.000.

Selain di Palembang, LRT juga dibangun di kawasan Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek). Namun, hingga saat ini, perkembangan pembangunan proyek LRT Jabodebek fase I hingga Januari 2019 telah mencapai 56,1 persen. Padahal prmbangunan.dimulai sejak 2015.

Pembangunan LRT Jabodebek fase I membentang dari Cibubur-Cawang, Bekasi Timur-Cawang kemudian Cawang-Dukuh Atas. LRT Jabodebek sendiri tercatat sepanjang 44,3 kilometer. Progress untuk rute Cawang-Cibubur 76,21 persen, Cawang-Kuningan-Dukuh Atas 44,19 persen, dan Cawang-Bekasi Timur 51,06 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com