Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malaysia Catat Pertumbuhan Ekonomi 4,7 Persen Sepanjang 2018

Kompas.com - 14/02/2019, 12:57 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Pertumbuhan ekonomi Malaysia tercatat sebesar 4,7 persen pada kuartal IV 2018. Untuk keseluruhan tahun 2018, pertumbuhan ekonomi Negeri Jiran tercatat sebesar 4,7 persen, jauh di bawah realisasi pada tahun 2017 yang mencapai 5,9 persen.

Pertumbuhan ekonomi Malaysia pada kuartal IV 2018 tersebut berada di atas ekspektasi survei Bloomberg terhadap para ekonom. Mereka mengekspektasikan pertumbuhan ekonomi Malaysia sebesar 4,5 persen pada kuartal IV 2018.

Faktor pendorong pertumbuhan ekonomi Malaysia pada penghujung tahun 2018 adalah konsumsi rumah tangga yang solid, serta perbaikan pada sektor-sektor terkait komoditas.

Baca juga: Malaysia Berambisi Kuasai Produk Halal di Olimpiade Tokyo 2020

Dikutip dari The Star Online, Kamis (14/2/2019), Gubernur Bank Negara Malaysia Datuk Nor Shamsiah Mohd Yunus menerangkan, di sisi permintaan, pertumbuhan terus didorong oleh sektor swasta.

"Di sisi penawaran, sektor jasa dan manufaktur tetap menjadi pendorong penting pertumbuhan," kata Nor Shamsiah dalam konferensi pers.

Nor Shamsiah menjelaskan, fundamental makroekonomi Malaysia terus kuat, meski ada gejolak domestik maupun eksternal.

"Pada tahun 2019, perekonomian Malaysia diprediksi tetap pada laju pertumbuhan yang stabil, didukung resiliensi konsumsi rumah tangga dan terus berlanjutnya proyek-proyek infrastruktur, selain dari adanya perbaikan di sisi penawaran," sebut Nor Shamsiah.

Baca juga: Konsumsi Listrik Indonesia Masih Kalah dengan Malaysia

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Ahli Statistik Datuk Seri Dr Mohd Uzir Mahidin mengatakan, untuk tahun 2018, nilai produk domestik bruto (PDB) Malaysia tercatat sebesar 1,23 triliun ringgit pada angka konstan dan 1,43 triliun ringgit pada angka saat ini.

Mohd Uzir pun menyebut, surplus transaksi berjalan Malaysia naik menjadi 10,8 miliar ringgit pada kuartal IV 2018. Kinerja yang menggembirakan ini didorong tinggi surplus pada neraca barang sebesar 33 miliar ringgit pada kuartal IV 2018, lebih tinggi dibandingkan 26,6, miliar ringgit pada kuartal III 2018.

Sementara itu, untuk keseluruhan tahun 2018, surplus transaksi berjalan Malaysia mencapai 33,5 miliar ringgit. Angka ini dikontribusi tingginya surplus neraca barang sebesar 121,4 miliar ringgit dan rendahnya defisit neraca jasa yang mencapai 19,7 miliar ringgit.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com