Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jagung Masih Impor, Pemerintah Akui Salah Perhitungan

Kompas.com - 14/02/2019, 15:07 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Musdhalifah Machmud mengatakan, impor jagung masih dilakukan pemerintah untuk menutupi kekurangan produksi di dalam negeri.

Ia mengakui ada kesalahan perhitungan pemerintah terhadap data stok jagung yang tersedia. Padahal, ada faktor paceklik di mana produksi terhambat dan hanya bisa mengandalkan stok yang ada. Namun, ternyata stoknya tidak cukup menutupi kebutuhan industri maupun peternak di masa panceklik.

"Sebenarnya potensi penyerapan jagung di dalam negeri ada, tapi kurang mengukur kebutuhan industi. Harusnya saat paceklik sudah bisa mengukur, kita butuhnya sekian," ujar Musdhalifah di Menara Kadin, Jakarta, Kamis (14/2/2019).

Musdhalifah mengatakan, pemerintah selama ini telah melakukan upaya untuk memperketat impor jagung sambil memperluas tanaman jagung. Hal ini diharapkan bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri. Namun, ternyata ada hal yang belum terukur sehingga ketersediaan untuk industri dan pakan ternak kurang.

Baca juga: Impor Jagung 3 Kali Dalam 3 Bulan, Ini Penjelasan Pemerintah

"Agak telat melihatnya dan baru melakukan penutupan kebutuhan petani dengan impor," kata Musdhalifah.

Ke depannya kata Musdhalifa, perlu ada perbaikan data dan sistem informais terkait kebutuhan dalam negeri untuk komoditas jagung. Ia menambahkan, kemungkinan data yang dimiliki saat ini kurang sinkron antara produksi dan perkiraan kebutuhan di masa paceklik.

Sementara itu, jangkauan kebutuhan sangat luas tak berimbang dengan logistik yang terbatas. Dengan demikian, perlu adanya pengukuran produsen dan konsumen secara lebih mendetil untuk pemerataan stok.

Misalnya, saat di Jawa mengalami kelangkaan jagung, di Sumatera Utara produksi jagung melimpah karena panen raya.

"Ke mana jagungnya pergi? Mungkin industri kita menyerap besar sekali," kata Musdhalifah.

"Harapan kami, perluasan tanaman jagung tahun ini lebih baik. Karena kan kita baru dua tahun berjalan," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Whats New
Simak 5 Tips Raih 'Cuan' dari Bisnis Tambahan

Simak 5 Tips Raih "Cuan" dari Bisnis Tambahan

Whats New
Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Whats New
Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Whats New
Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Whats New
Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Whats New
[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

Whats New
Cara Transfer BNI ke ShopeePay lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke ShopeePay lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Cara Beli Tiket PLN Mobile Proliga 2024 lewat HP

Cara Beli Tiket PLN Mobile Proliga 2024 lewat HP

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com