Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko Darmin Heran Harga Tiket Pesawat Enggak Turun-turun

Kompas.com - 15/02/2019, 16:40 WIB
Murti Ali Lingga,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengaku heran kenapa hingga kini harga tiket pesawat masih mahal. Hingga akhirnya belakangan ini banyak dikeluhkan dan menjadi sorotan.

Meskipun demikian, ada beberapa perusahaan maskapai penerbangan menyatakan telah menurunkan harga tiket pesawat.

"(Harga) tiket turun, kan banyak keluhan belangan ini bahwa tiket tinggi sekali," kata Darmin kepada awak media di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat (15/2/2019).

Menurut Darmin, harga tiket pesawat memiliki siklus atau kondisi di mana naik atau turunnya harga. Yakni ketika memasuki masa Lebaran dan Tahun Baru atau momen hari besar lainnya.

"Harga tiket itu, sebetulnya setiap kali Lebaran sama Tahun Baru naik sampai di batas atas (ketentuan pemerintah). Mestinya (harga tiket) turun setelah itu," ujarnya.

Ia menilai, meskipun pihak maskapai penerbangan menaikkan harga tiket pesawat hingga tarif batas atas, sejauh ini penurunnya masih kecil dan masih banyak dikeluhkan. Harusnya, maskapai melihat ini dan menurunkan harga dengan berbagai pertimbangan.

"Nah, kali ini kok udah naik di batas (atas) kok enggak turun-turun. makanya sebaikknya turun," tambahnya.

Sebelumnya, banyak pihak menilai kenaikan harga tiket pesawat ini diakibatkan tingginya harga bahan bakar berupa avtur. Sehingga perusahaan maskapai melakukan upaya untuk mengimbangi keuangan berupa kenaikan harga tiket.

Menurut pengamat penerbangan Arista Atmajati, tingginya harga tiket pesawat saat ini karena disebabkan beberapa faktor. Salah satunya karena sedang dalam kondisi low season.

"Iya, memang benar musim low season. Biasanya (kondisi ini terjadi) Januari sampai Maret," kata Arista ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (12/2/2019).

Arista mengatakan, permintaan pada jasa moda transportasi udara ini masih sepi, setelah melewati libur Natal dan Tahun Baru beberapa waktu lalu. Sehingga, maskapai memanfaatkan momen ini dengan menaikkan tarif penerbangan untuk kesehatan keuangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Work Smart
BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Spend Smart
SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com