Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vietnam Airlines Berencana Pesan 100 Pesawat Boeing 737 Max, Buat Apa?

Kompas.com - 25/02/2019, 18:47 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber Bloomberg

HANOI, KOMPAS.com - Maskapai penerbangan Vietnam Airlines tengah mempertimbangkan pemesanan 50-100 unit pesawat Boeing 737 MAX. Ini untuk menggantikan jajaran armada Airbus yang telah uzur.

Selain itu, besar kemungkinan Vietnam Airlines membeli pesawat berbadan lebar untuk persiapan penerbangan arak jauh ke California, AS.

Diwartakan Bloomberg, Senin (25/2/2019), CEO Vietnam Airlines Duong Tri Thanh dalam sebuah wawancara menyebut, pesawat anyar tersebut akan dikirim antara tahun 2020 hingga 2030. Diperkirakan pemesanan pesawat oleh Vietnam Airlines bernilai antara 6,1 miliar hingga 12,2 miliar dollar AS sebelum diskon.

Baca juga: Maskapai Vietnam Airlines Segera Melantai di Bursa

"Ini akan menjadi kesempatan bagi Vietnam Airlines untuk mendorong persaingan antara pabrikan pesawat, khususnya Airbus dan Boeing. Rencana finalnya akan dilaporkan kepada pemerintah. Kami harapkan sesuatu akan terjadi tahun ini," ungkap Thanh.

Vietnam Airlines menghadapi meningkatnya permintaan akan perjalanan dengan moda transportasi udara. Ini sejalan dengan tumbuhnya ekonomi AS dan persetujuan izin dari AS untuk sistem keselamatan udara pada bulan ini.

Izin tersebut memungkinkan Vietnam Airlines terbang ke Negeri Paman Sam. Vietnam Airlines juga mempertimbangkan pembelian setidaknya dua unit pesawat berbadan lebar, yakni antara Boeing 777X atau Airbus A350-1000 untuk mewujudkan rencana terbangi AS.

Baca juga: Boeing Diminta Transparan soal Pesawat Boeing 737 Max 8

Vietnam Airlines berencana mulai membuka rute penerbangan dari Ho Chi Minh City ke Los Angeles atau San Francisco pada 2020 mendatang. Kedua kota itu memiliki populasi warga Vietnam-Amerika terbesar di AS.

Thanh menjelaskan, Vietnam Airlines menargetkan dapat melayani 25 juta orang penumpang pada tahun 2019 ini. Angka tersebut meningkat 3 juta orang dibandingkan realisasi pada tahun 2018.

Sementara itu, pendapatan diproyeksikan mencapai 115 triliun dong atau setara 5 miliar dollar AS pada tahun ini. Target tersebut naik dibandingkan 102 triliun dong pada tahun 2018 lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Bloomberg
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com