Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penataan Kampung Nelayan, IPC Serahkan Lahan 12,8 Hektar

Kompas.com - 26/02/2019, 08:11 WIB
Murti Ali Lingga,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC menyerahkan lahan seluas 12,8 hektar untuk program penataan pelabuhan/kampung nelayan di Provinsi Bengkulu.

Pelepasan Hak atas Lahan ini tepatnya berada di Kelurahan Sumber Jaya, Kecamatan Kampung Melayu Kota Bengkulu.

Direktur Utama IPC, Elvyn G. Masassya, mengatakan, pelepasan lahan itu dilakukan secara resmi setelah dilakukan penandatanganan nota perjanjian dengan Kepala Kantor Pertanahan Kota Bengkulu, Adam Hawadi.

IPC dalam hal ini diwakili oleh General Maneger Cabang Pelabuhan Bengkulu, Nurkholis Lukman.

Baca juga: Jokowi Janji Tata Kampung Nelayan se-Indonesia

"IPC secara resmi telah menyerahkan tanah seluas 12,18 hektar kepada pemerintah guna peruntukan program penataan pelabuhan/kampung nelayan," kata Elvyn dalam keterangan resminya dikutip Kompas.com, Selasa (26/2/2019).

Elvyn menuturkan, sebelum menyerahkan lahan itu kepada pemerintah setempat, pihaknya terlebih dahulu melakukan perjanjian kerja sama tentang Pelaksanaan Program Penataan Pemukiman kampung Nelayan Lini merupakan tindak lanjut dari  penjajakan-penjajakan yang sebelumnya telah terjalin.

"IPC bersama Pemerintah Daerah dan Kota Bengkulu melakukan penataan pemukiman kampung nelayan Kelurahan Sumber Jaya, Kecamatan Kampung Melayu. IPC mengajak masyarakat serta seluruh pihak terkait untuk ikut mendukung dan mengawal proses yang sedang berlangsung, sehingga program ini segera terlaksana dengan baik,” sebutnya.

Dia menambahkan, penandatangan nota pelepasan lahan itu disaksikan sejumlah pihak, seperti Dirjen Pengadaan Tanah Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Arie Yuriwin, Sekda Pemerintah Provinsi Bengkulu, Nopian Andusti, Direktur Teknik IPC Dani Rusli Utama, dan pejabat lainnya.

IPC sendiri kini memiliki 12 cabang pelabuhan yang tersebar di wilayah bagian barat Indonesia, yakni Pelabuhan Tanjung Priok, Sunda Kelapa, Palembang, Pontianak, Teluk Bayur, Banten, Bengkulu, Panjang, Cirebon, Jambi, Pangkal Balam dan Tanjung Pandan.

Selain itu, IPC memiliki 17 anak perusahaan dan perusahaan afiliasi.

Baca juga: Prabowo Bicara Nelayan Hidup Susah, Jokowi Cerita Blusukan Jam 12 Malam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com