Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Diprediksi Masuk 3 Besar Negara yang Mendominasi Ekonomi Global pada 2028

Kompas.com - 26/02/2019, 09:31 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Indonesia diprediksi bakal menduduki posisi ketiga dari 10 pasar berkembang yang akan mendominasi perekonomian global pada 2028.

Prediksi tersebut berdasarkan analisis Oxford Economics terhadap negara-negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi tercepat. Sebagian besar negara dalam daftar 10 besar itu berada di Asia, sejalan dengan ekspektasi bahwa Asia akan memimpin masa depan ekonomi global. India menjadi jawara dalam daftar tersebut.

Sebagaimana dikutip dari Business Insider, Oxford Economics menyatakan, pasar negara berkembang perlu menjalani akumulasi modal yang cepat melalui pembiayaan domestik agar berhasil. Tentu saja di samping PDB dan faktor pertumbuhan total yang kuat.

Baca juga: Sri Mulyani Sebut Investor Buru Unicorn Indonesia karena Data...

Menurut Oxford Economics, pendalaman modal bisa berasal dari investasi yang sebagian besar harus dibiayai dengan tabungan domestik.

Berikut adalah 10 ekonomi negara berkembang dengan pertumbuhan tercepat:
1. India
India menempati posisi teratas dengan pertumbuhan PDB, yakni 6,5 persen. Dengan angka tersebut dimungkinkan India akan menjadi negara dengan ekonomi terbesar di dunia, tak hanya di pasar negara berkembang. Negara ini memiliki populasi besar yang menjadi kekuatan yang tidak tergoyahkan di pasar global.

2. Filipina
Secara geografis, Filipina memiliki kondisi yang mirip dengan Indonesia yang merupakan negara kepulauan. Potensi ekonominya pun besar. Filipina diatur untuk memiliki peningkatan tenaga kerja tertinggi di antara 10 negara teratas. Selain faktor PDB sebesar 5,3 persen, dengan mendorong peningkatan tenaga kerja, bukan tak mungkin Filipina akan menjadi salah satu ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di dunia.

3. Indonesia
Kisah pertumbuhan Indonesia menjadi salah satu yang paling menarik di dunia yang terdiri atas ribuan pulau di Pasifik. Indonesia diprediksi menjadi lokomotif ekonomi global pada tahun-tahun mendatang. Dianugerahi sumber daya alam yang berlimpah dan semakin tidak bergantung pada pendanaan asing, Indonesia tampaknya akan menjadi pemain kunci di masa depan dengan pertumbuhan 5,1 persen.

4. China
Mungkin cukup mengejutkan China hanya berada di posisi keempat, bahkan di bawah Indonesia. Pertumbuhan PDB China sebesar 5,1 persen. Namun, transisi yang cukup cepat dari pasar berkembang menandakan pertumbuhan PDB yang akan melambat pada dekade berikutnya. Ditambah lagi dengan utangnya yang tetap tinggi.

5. Malaysia
Ekonomi Malaysia diprediksi menjadi kebangkitan kekuatan lain di Asia Tenggara, ditopang dengan aktivitas ekspor yang besar di sisi komoditas dan agrikultur. Malaysia memiliki pertumbuhan PDB yang cukup mengesankan, yakni 3,8 persen. Namun, tak sesuai dengan negara dengan pertumbuhan produktivitas faktor total (TFP) yang berada di urutan terbawah 10 besar.

6. Turki
Posisinya yang strategis di persimpangan antara Eropa dan Asia menguntungkan Turki menjadi salah satu pasar berkembang dunia meski nilai tukar mata uang yang tidak stabil dan kondisi pasar yang juga tak stabil menjafi ciri khas negara tersebut. Meski begitu, Oxford Economics memprediksi Turki akan tumbuh sekitar 3 persen per tahun di dekade selanjutnya.

Turki sendiri mengalami capital deepening (pendalaman modal) yang rendah akibat ketergantungan pada pendanaan asing. Hal ini menyebabkan krisis pada 2018 selama lira melemah. 

7. Thailand
Thailand menjadi salah satu negara dengan prediksi pertumbuhan yang cukup cepat, yakni 2,9 persen PDB. Salah satu faktor penunjangnya adalah sektor pariwisata yang mendongkrak 11 persen PDB dan terus meningkat setiap tahun. Pada dekade sebelumnya, produktivitas tenaga di Thailand tumbuh di bawah rata-rata negara berkembang lainnya. Namun, ke depan diharapkan negara ini mampu memperbaikinya.

8. Chile
Satu-satunya negara di Amerika Selatan yang masuk ke dalam daftar adalah Chile. Negara tersebut memiliki pertumbuhan pasar berkembang yang paling atraktif ketimbang Argentina dan Brasil. Chile memiliki pertambangan raksasa dan akan menjadi garis terdepan dalam memasarkan baterai lithium ke depan. Ekonomi Oxford memprediksi tingkat pertumbuhan rata-rata PDB 2,6 persen.

9. Polandia
Polandia menjadi satu-satunya negara di Eropa yang masuk ke dalam urutan 10 besar. Negara tersebut memiliki siklus pertumbuhan yang luar biasa sejak masuk ke Uni Eropa. Polandia diperkirakan akan mempertahankan pertumbuhan PDB 2,5 persen dengan permodalan yang tinggi berkat akses yang kuat ke sektor perbankan Eropa dan penggunaan euro.

10. Afrika Selatan
Terakhir, Oxford Economics memprediksi Afrika Selatan akan bertumbuh 2,3 persen sebagai pasar berkembang. Negara ini satu-satunya negara di Afrika yang masuk dalam daftar. Meski begitu, mereka harus berjuang di tengah kurangnya capital deepening.

Baca juga: IMF: 2023 Ekonomi Indonesia Akan Lebih Besar dari Inggris dan Rusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com