Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jonan Kritik Pejabat yang Sibuk Sekolah demi Naik Pangkat

Kompas.com - 26/02/2019, 17:02 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan. menyayangkan banyaknya pejabat pemerintahan dalam negeri yang melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dengan alasan sekadar untuk naik pangkat.

Jonan memberi contoh, berkurangnya tenaga ahli di Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi Kementerian (LEMIGAS) membuat lembaga itu kehilangan kejayaannya.

"Di ESDM, BLU (Badan Layanan Umum) LEMIGAS dulu tahun 1970-an sampai punya kantor operasi di Perancis. Kita tahun 1970-an sampai 1980-an itu eksplorasi bareng dengan Caltex, Asmera, dan lain-lain. Sekarang makin lama makin hilang, sibuk sekolah, kalau enggak sekolah enggak naik pangkat," ujar Jonan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) BLU di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di Jakarta, Selasa (26/2/2019).

Baca juga: Cerita Jonan, Gaji Kepala Stasiun Tembus Rp 30 Juta dalam 10 Tahun

"Ini yang saya terus terang amat sangat tidak tidak mengerti sampai saat ini, baik sebagai menteri maupun sebagai manusia," ujar Jonan.

Jonan mengatakan, seharusnya tingkat pendidikan tidak bisa menjadi dasar penentuan kenaikan pangkat seseorang, akan tetapi dari karya atau hasil kinerja selama dia menjalankan posisi tertentu.

"Menurut saya orang naik pangkat itu karena karya, bukan sekolah. Anda sekolah sampai doktor enggak jadi menteri, saya enggak doktor jadi menteri," ujar Jonan.

Baca juga: Kisah Jonan Saat Jadi Dirut KAI, 60 Persen Pegawainya Lulusan SD-SMP

Dia mencontohkan, bagaimana kerja keras yang selama ini dilakukan olehnya selama menjabat Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) dengan karyawan PT KAI yang sebagian besar lulusan di bawah SMP berhasil membuat layanan perkeretaapian dalam negeri menjadi semakin baik.

Jonan menekankan pentingnya kemampuan seseorang yang memegang jabatan penting dalam sebuah BLU dalam menangani masyarakat.

"BLU dengan SDM yang sekolah tinggi kalau enggak bisa melayani masyarakat keterlaluan, di PT KAI 60 persen SD dan SMP bisa berubah dan layanan jauh semakin bagus," pamernya.

Baca juga: Kemenkeu Genjot Inovasi Teknologi dan Kolaborasi BLU

Mengutip pernyataan ilmuwan legendaris Albert Einstein, Jonan menekankan pentingnya pengalaman agar bisa melayani masyarakat dengan lebih baik. Menurutnya, pendidikan tinggi seseorang menjadi sia-sia apabila tak digunakan untuk melayani masyarakat.

"Albert Einstein mengatakan the only source of knowledge is experience (satu-satunya sumber pengetahuan adalah pengalaman), bukan the only source of knowledge is education (satu-satunya sumber pengetahuan adalah pendidikan)," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com